Amerika Serikat memperpanjang fasilitas perdagangan Generalized System of Preferences (GSP). Ini adalah sistem pengurangan atau bahkan pemangkasan tarif masuk barang ke Amerika Serikat yang diberikan kepada negara-negara yang telah diseleksi oleh Pemerintah Amerika Serikat.
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan, ini bisa menjadi peluang emas untuk menggenjot pasar ekspor RI terutama ke AS. Jerry mengapresiasi upaya yang telah dilakukan pemerintah terkait hal ini.
"Kita bersyukur dan sangat gembira dengan diperpanjangnya fasilitas GSP oleh Pemerintah Amerika Serikat. Ini adalah hasil usaha perundingan perdagangan yang dilakukan oleh Kemendag dan kementerian serta lembaga lain, termasuk Kemenlu. Intinya ini adalah hasil dari upaya dari semua pihak dan kami mengapresiasi kerja sama yang baik ini." Kata Wamendag Jerry Sambuaga dalam keterangannya, Kamis (5/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amerika Serikat adalah mitra dagang Indonesia yang sangat penting. AS adalah mitra dagang terbesar kedua setelah China. Kelebihan yang lain adalah Amerika Serikat bersama India dan Filipina menyumbangkan surplus terbesar dalam perdagangan luar negeri Indonesia.
Secara total, neraca perdagangan Indonesia surplus US$ 13,51 Miliar pada periode Januari-September 2020. Sementara dengan Amerika Serikat saja, berdasarkan data Badan Pusat Statistik, Indonesia mencatatkan peningkatan surplus sebesar US$ 1,08 Miliar year on year (yoy). Pada 2018, ekspor Indonesia ke AS yang menggunakan fasilitas GSP mencapai US$ 2 miliar dengan komoditas utama yang menjadi andalan berupa tas, perhiasan emas, ban truk dan bis, kabel, dan alat musik.
Dia mengatakan bahwa tarif preferensi ini telah memberikan imbas positif berupa menguatnya daya saing produk Indonesia di pasar AS. Ia berharap kesempatan ini dimanfaatkan secara optimal oleh semua pelaku usaha. Kementerian Perdagangan menurutnya siap menjalin sinergi dan kolaborasi yang lebih baik dengan semua stake holders.
"Kami yakin kementerian teknis yang mengurusi produksi akan segera menindaklanjuti kesempatan ini. Kami di Kementerian Perdagangan yang bertanggung-jawab di hilir siap selalu untuk bergandeng tangan sehingga misi presiden untuk meningkatkan surplus neraca perdagangan bisa tercapai." ujar Jerry.
(zlf/zlf)