Pandemi COVID-19 membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia negatif dua kuartal berturut-turut. Ekonomi pada kuartal II minus 5,32% dan kuartal III minus 3,49%. Artinya Indonesia resmi resesi.
Merebaknya virus Corona memang membuat aktivitas ekonomi setengah lumpuh karena terbatasnya kegiatan usaha. Bahkan masih ada sektor usaha yang dilarang beroperasi untuk mencegah penularan. Lalu apakah vaksin virus Corona jadi satu-satunya penyelamat Indonesia dari resesi?
"Secara fundamental iya, karena kita lihat data PMI (Purchasing Managers' Index) kita kan kemarin sudah mendekati angka 50 terus turun lagi karena PSBB," kata Direktur Eksekutif Institute Development of Economic and Finance (Indef) Tauhid Ahmad saat dihubungi detikcom, Kamis (5/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibat merebaknya virus Corona, dia mengatakan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) juga masih rendah. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), angkanya ada di level 83,4 pada September, lebih rendah dibandingkan 86,9 pada Agustus 2020.
"Normalnya kan 100. Mereka nggak yakin begitu. Karena aktivitas ekonomi ketika masih ada hambatan orang konsumsi karena takut, karena orang nggak bisa ke mana-mana, semua menghindari aktivitas fisik yang berlebihan, ya otomatis (solusinya) vaksinasi. Jadi kuncinya adalah bagaimana memang vaksin ini bisa diupayakan lebih cepat," jelasnya.
Berlanjut ke halaman berikutnya.