Manajemen PT Trans Retail Indonesia (TRI) selaku pemegang merek Transmart Carrefour angkat bicara terkait seruan boikot produk-produk Prancis di Indonesia. TRI mengklarifikasi Transmart Carrefour bukan milik perusahaan Prancis, melainkan sepenuhnya dimiliki perusahaan nasional di bawah CT Corporation.
Vice President Corporate Communication PT TRI Satria Hamid menjelaskan, sejak 16 Januari 2013 kepemilikan seluruh saham PT. Carrefour Indonesia telah beralih pada PT Trans Retail dan PT Trans Lifestyle. 100 persen sahamnya dimiliki oleh perusahaan nasional di bawah CT Corporation. Sejak pengalihan saham tersebut, nama PT Carrefour Indonesia telah berubah menjadi PT Trans Retail Indonesia (TRI).
"Seiring berjalannya waktu, Manajemen TRI telah berproses secara bertahap, mentransformasikan perubahan lisensi brand Carrefour menjadi brand Transmart dengan terus melakukan remodeling toko merujuk pada kearifan lokal di seluruh Indonesia. Lisensi brand Carrefour oleh TRI akan berakhir pada tahun depan," jelas Satria melalui keterangan tertulis, Jumat (6/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Satria menguraikan 95 persen produk yang diperdagangkan di gerai-gerai milik TRI merupakan buatan lokal, dan 5 persen sisanya produk impor. Ia menegaskan, dari komposisi 5 persen barang impor, hanya sebagian kecil yang merupakan produk merek Prancis.
"Tetapi bukan direct import dari Prancis, melainkan kami membeli dari distributor nasional," imbuh Satria.
Begitu pula dengan barang-barang produksi lokal yang dijual di gerai TRI, diakui Satria ada produk dari merek Prancis. Namun, ia mengatakan, jumlahnya tergolong sedikit.
"Namun bahan baku (produk dari merek Prancis), sumber daya dan pembuatannya di Indonesia. Sehingga dapat diklasifikasikan sebagai produk lokal," papar Satria.
Ia menekankan, TRI berkomitmen untuk menyajikan kenyamanan, keamanan, dan kepercayaan pelanggan saat berbelanja di Transmart Carrefour.
"Untuk itu, kami menjamin bahwa TRI sudah 100 persen milik Indonesia dan tidak terkait dengan produk-produk Prancis secara langsung," sebut Satria.
(ega/hns)