Mayoritas provinsi memilih mengikuti surat edaran (SE) Menteri Ketenagakerjaan soal Upah Minimum Provinsi (UMP) 2021. Artinya, mayoritas provinsi sepakat tak menaikkan UMP 2021. Hanya ada 4 provinsi saja yang menaikkan UMP 2021.
Apakah UMP cukup memenuhi kebutuhan hidup sebulan?
Mengutip riset lifepal.co.id, Sabtu (7/11/2020) ditemukan fakta bahwa sebenarnya rata-rata UMP Indonesia sudah cukup menopang pengeluaran masyarakatnya bahkan masih bisa disisihkan untuk menabung atau berinvestasi. Fakta itu diambil dari perbandingan antara rasio nasional pengeluaran rata-rata per kapita (masyarakat) dibanding rata-rata UMP 2021 di Indonesia yang sebesar 48,6%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Makin rendah rasio tersebut menunjukkan bahwa gap atau selisih antara pengeluaran dan upah minimum rata-rata cukup tinggi. Semakin tinggi selisihnya, semakin besar pula peluang bagi individu untuk menabung dan berinvestasi.
Namun, tiap provinsi memiliki rasionya masing-masing. Besar kecilnya rasio bergantung pada besaran UMP dan besaran pengeluaran rata-rata per kapita.
Ada 10 provinsi yang rasio pengeluarannya di atas 50%. Pengeluaran dengan rasio 50% dapat dikatakan besar karena nilai pengeluaran rata-rata per kapita pekerja di provinsi tersebut melebihi setengah dari UMP provinsi tersebut.
Ke-10 provinsi itu adalah Yogyakarta (80%), Jawa Barat (70,90%), Banten (61,64%), Bali (60,54%), Kepulauan Riau (59,01%), Kalimantan Timur (58,84%), Jawa Timur (58,79%), Jawa Tengah (56,61%), DKI Jakarta (52,8%), Kalimantan Utara (51,51%), dan Bengkulu (51,5%).
Sementara itu, rasio pengeluaran rata-rata di 23 provinsi lainnya di bawah 50% UMP provinsinya.
Yogyakarta menjadi provinsi dengan nilai rasio pengeluaran rata-rata per kapita terbesar, sedangkan Sulawesi Selatan menjadi provinsi dengan rasio pengeluaran terkecil.
UMP Yogyakarta terkecil tapi pengeluaran bulanan paling besar. Pemprov Yogyakarta secara resmi menaikkan UMP sebesar 3,54% dari tahun lalu menjadi Rp 1.765.000 di tahun 2021 mendatang. Akan tetapi Yogyakarta tetap menjadi provinsi dengan UMP terkecil. Sementara itu pengeluaran rata-rata per kapita di provinsi tersebut untuk makanan dan nonmakanan mencapai Rp 1.411.972.
Meski Yogyakarta bukanlah provinsi dengan pengeluaran rata-rata per kapita terbesar, namun pengeluaran warga Yogyakarta tetap dinyatakan besar. Lewat perbandingan pengeluaran rata-rata dan upah minimum rata-rata tersebut, diketahui bahwa pengeluaran rata-rata per kapita Yogyakarta adalah 80% dari UMP.
Berlanjut ke halaman berikutnya.