Garuda Rugi Rp 15 T Bikin Yusuf Mansur Ingin Bertemu Erick Thohir

Garuda Rugi Rp 15 T Bikin Yusuf Mansur Ingin Bertemu Erick Thohir

Soraya Novika - detikFinance
Minggu, 08 Nov 2020 07:30 WIB
Ustaz Yusuf Mansur akhirnya memenuhi panggilan penyidik Polrestabes Surabaya. Ia dipanggil sebagai saksi kasus penipuan perumahan fiktif berkedok syariah, Multazam Islamic Residence.
Foto: Deny Prastyo Utomo
Jakarta -

Ustadz Yusuf Mansur angkat suara soal kinerja PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Bahkan, Yusuf Mansur berencana mau menemui Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuk membicarakan soal masa depan perseroan tersebut.

"Berapa sih yang dibutuhkan Garuda? Hehehe. Belagu ya? Engga belagu. Simpel banget. Asli. Cuma 15T, kan? Kecil banget ini. Ntar saya ngadep di direksi dan komisaris Garuda dah. Ke Menterinya juga," tulis Yusuf Mansur dikutip dari Instagram pribadinya @yusufmansurnew, Sabtu (7/11/2020).

"Beda kalau udah ada suntikan dana mah. Lebih adem nanti. Dan yang doain jadi banyak banget. Walo harusnya yang plat2 merah ya otomatis sebenarnya jadi milik rakyat. Tapi ini beda. Ini soal megang saham lsg," ucapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagaimana diketahui, emiten berkode saham GIAA itu kembali mencatatkan kerugian terimbas pandemi COVID-19 mencapai US$ 1,07 miliar setara Rp 15,58 triliun (kurs Rp 14.500) pada akhir kuartal III-2020.

Merespons hal itu, Yusuf Mansur pun langsung mengunggah tangkapan layar artikel media online yang melaporkan kinerja keuangan Garuda. Di bagian caption unggahan tersebut, Yusuf membagikan pandangannya terkait performa keuangan maskapai pelat merah itu.

ADVERTISEMENT

Yusuf Mansur optimistis kerugian GIAA sebenarnya bukan perkara besar. Keuangan GIAA bisa diselamatkan oleh masyarakat Indonesia dengan modal kecil. Lantaran, menurutnya masa depan ekonomi Indonesia lebih mengandalkan perekonomian rakyat.

Perekonomian rakyat yang ia maksud adalah perekonomian yang kembali pada sistem koperasi. Namun, koperasi di masa depan itu berbentuk saham. Dengan gerakan masif masyarakat membeli saham Garuda Indonesia, diyakini maskapai pelat merah ini bisa segera bangkit dari keterpurukannya.

"Ga usah pusing nih Garuda contohnya. Biar disuntik permodalan oleh rakyat secara direct, secara langsung. Lewat koperasi. Rakyat berduyun-duyun, berbondong-bondong, menjadi pemegang saham baru," tuturnya.

lanjut ke halaman berikutnya

Ia mencontohkan dirinya sendiri yang menjadi salah satu pemegang saham emiten perbankan syariah PT Bank BRI Syariah Tbk. Siapa sangka, emiten yang tadinya tak begitu dilirik investor ini perlahan nilainya merangkak naik seiring dengan isu merger.

"Masyarakat lewat koperasi, membeli saham BRIS. Sbb berkah kali, masyarakat yang ikutan saham, untung banget di BRIS. Alhamdulillah. Ini kalau disamain, Garuda ga akan puyeng juga. Termasuk soal utang yang berbunga. Sebab rakyat udah akan cukup bangga dengan keadaan asli, bahwa rakyat bisa memiliki Garuda secara korporasi," sambungnya.

Yusuf Mansur menilai, kerugian yang dialami Garuda Indonesia masih terbilang sangat kecil. Apabila bisa ditangani dengan 10 juta orang dengan masing-masing membeli saham Rp 1,5 juta saja ia meyakini aksi itu bisa menyelamatkan GIAA. Meski begitu, perusahaan diminta tetap melakukan perbaikan.

"Tar kita take over semua utang BUMN, hehehe. Bismillah. Di BRIS biar gimana udah berhasil. Ga bisa dan ga boleh ada yang ngetawain Yusuf Mansur dan kita semua. Hehehe. Sombong ya? Bukan. Ini pamer, hahaha," imbuhnya.



Simak Video "Video: Mengulik Kecanggihan Fitur Find My yang Dipakai Penumpang Garuda Lacak iPhone"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads