Joe Biden Menang Pilpres, Perang Dagang AS-China Selesai?

Joe Biden Menang Pilpres, Perang Dagang AS-China Selesai?

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 10 Nov 2020 09:54 WIB
U.S. President Donald Trump attends a bilateral meeting with Chinas President Xi Jinping during the G20 leaders summit in Osaka, Japan, June 29, 2019. REUTERS/Kevin Lamarque
Foto: Reuters
Jakarta -

Polemik dari perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China masih berlanjut. Dengan kemenangan Joe Biden dan Kamala Harris menjadi presiden dan wakil presiden terpilih AS, apakah perang dagang akan berakhir?

Ekonom dan pakar perdagangan percaya bahwa AS dan China akan semakin kuat dalam perang perdagangan dan teknologi. Selama ini Washington terus mengamati hampir setiap aspek hubungannya dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

"Kami memiliki persaingan mendasar dan sistematis antara kedua sistem ini. Dalam banyak hal, persaingan itu akan meningkat," kata Peneliti di Hinrich Foundation dan Dosen di National University of Singapore, Alex Capri dikutip dari CNN, Selasa (10/11/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski telah mencapai kesepakatan perdagangan pada Januari, AS dan China masih belum menyelesaikan beberapa poin konflik ekonomi. Salah satunya soal tuduhan AS bahwa Beijing telah mencuri teknologinya dan terlalu memberikan banyak perlakuan istimewa kepada perusahaan milik negara dengan mengorbankan perusahaan asing.

AS juga semakin waspada terhadap teknologi buatan China karena disebut dapat digunakan untuk memata-matai orang AS. Ketakutan itu telah menyebabkan anggota parlemen Republik dan Demokrat memandang China sebagai ancaman utama bagi keamanan nasional AS.

ADVERTISEMENT

Virus Corona semakin memperparah ketegangan itu karena China dan AS saling menuduh memulai dan salah menangani pandemi. Bentrokan atas Hong Kong dan dugaan pelanggaran hak asasi manusia di wilayah Xinjiang China telah memperlebar perpecahan politik yang kemungkinan akan terus tumbuh di tahun-tahun mendatang.

"Biden sudah cukup jelas tentang bagaimana dia ingin melanjutkan dan telah ada dukungan bipartisan untuk garis keras," ucap Pakar Perdagangan, William Reinsch.

(ang/ang)

Hide Ads