Wanti-wanti Jokowi: Pameran Dagang Jangan Cuma Seremoni

Wanti-wanti Jokowi: Pameran Dagang Jangan Cuma Seremoni

Danang Sugianto - detikFinance
Rabu, 11 Nov 2020 06:51 WIB
Presiden Jokowi meluncurkan program Merdeka Belajar Episode 6
Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jakarta -

Kementerian Perdagangan kembali menggelar acara pameran perdagangan tahunan Trade Expo Indonesia (TEI) yang ke 35. Meski masih Pandemi COVID-19, pameran itu tetap digelar secara virtual.

Pameran itu kemarin resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jokowi pun mewanti-wanti agar pameran perdagangan terbesar di Indonesia itu dilakukan di luar dari kebiasaan.

Jokowi menekankan, pandemi COVID-19 tidak boleh menjadi alasan pameran perdagangan berskala internasional digelar tak maksimal. Dia berharap, TEI bisa menjadi ajang promosi yang maksimal bagi produk-produk terbaik Indonesia di mata dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Walaupun di tengah pandemi, trade expo, promosi, pameran dagang harus dirancang dengan sebaik-baiknya, jangan biasa-biasa saja. Kedepankan kreativitas untuk mendukung keunggulan produk produk kita, meluaskan pasar, serta menjangkau konsumen yang lebih banyak," ucapnya dilansir dari akun Youtube Kementerian Perdagangan, Selasa (10/11/2020).

TEI tahun ini memang digelar secara virtual. Lokasi pameran merupakan virtual yang berisi peta lokasi dan booth peserta pameran yang juga virtual.

ADVERTISEMENT

Para pengunjung bisa mengunjungi pameran secara virtual. Seluruh booth peserta pameran bisa dieksplorasi hanya melalui layar online.

Meski dilakukan secara virtual, Jokowi meminta agar tampilan pameran produk dibuat semenarik mungkin, sehingga pembeli internasional tertarik.

"Ini akan menjadi pengalaman baru untuk meningkatkan nilai tambah produk unggulan kita. Saya ingatkan lagi agar pameran produk ekspor yang secara rutin diselenggarakan setiap tahun dan tahun ini adalah untuk yang ke-35 betul-betul ada perubahan. Tidak hanya seremonial semata tapi mampu menghasilkan transaksi ekspor yang tinggi, berdampak signifikan untuk menggerakkan roda perekonomian kita," kata Jokowi.

Jokowi juga berbicara terkait ramalan WTO tentang amblesnya perdagangan dunia. Baca di halaman berikutnya.


Pandemi COVID-19 telah membuat alur perdagangan perdagangan dunia tertekan. Banyaknya negara yang melakukan lockdown membuat alur perdagangan antar negara tersendat. World Trade Organization (WTO) sudah memprediksi volume perdagangan dunia 2020 akan turun 9,2%.

"Di masa pandemi seperti sekarang ini semua negara di dunia menghadapi tantangan yang sama supply-demand yang terganggu. Pengetatan arus barang untuk mencegah penyebaran COVID menekan dengan kuat kinerja perdagangan antar negara," kata Jokowi.

Meski begitu, Jokowi menekankan, Indonesia tak boleh pesimis. Menurutnya di tengah tantangan yang berat pasti ada peluang yang muncul jika jeli melihatnya.

"Di saat perdagangan global mengalami perlambatan, kita justru harus bergerak lebih cepat, lebih gesit dan lebih responsif," tegasnya.

Mumpung perdagangan dunia masih dalam kondisi lesu, Jokowi minta agar indsutri tanah air bisa melakukan perubahan besar-besaran dengan meningkatkan kualitas produk.

"Desain, packaging, branding, pelayanan dan harga yang kompetitif. Semuanya harus betul-betul kompetitif, harus sesuai dan mampu memenuhi standar pasar ekspor di tingkat global," ucapnya.

Jokowi juga meminta agar terus mencari pasar-pasar baru dalam hal perdagangan internasional. Untuk itu dia meminta baik pemerintah pusat daerah hingga perwakilan Indonesia di luar negeri lebih solid untuk mencari peluang baru.

"Pusat promosi perdagangan Indonesia harus berubah, lebih aktif bergerak, jangan business as usual. Jadilah agen bisnis, tingkatkan transaksi ekspor, tidak hanya memasarkan tapi juga melakukan negosiasi menjual dan memutuskan harga. Bisa memutuskan harga," tegasnya.



Simak Video "Video: Kemendag Kejar Produsen yang Sunat Takaran Minyakita"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads