Kementerian Perdagangan (Kemendag) menggelar Trade Expo Indonesia (TEI) 2020 secara virtual. Pameran dagang terbesar Indonesia itu merupakan agenda rutin tahunan untuk mendongkrak ekspor Indonesia ke pasar internasional.
Di TEI ke-35 ini, Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto memasang target transaksi sebesar US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun (kurs Rp 14.079).
"Dengan tadi sudah tanda tangan beberapa MoU, nah ini merupakan sinyal positif," ungkap Agus dalam pembukaan TEI 2020 yang disiarkan virtual, Selasa (10/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Target tersebut diharapkan tercapai dengan jumlah peserta yang sudah melebihi 300 (target peserta awal).
"TEI ini mendapatkan antusiasme eksportir yang tinggi, terbukti dalam kurun waktu kurang dari satu bulan diluncurkan secara resmi pada 21 September 2020, seluruh stand telah terisi oleh para pejuang ekspor sebanyak 690 pengusaha pada awal Oktober, di mana target sebelumnya hanya 300. Ini telah melampaui target kita pada tahun ini," paparnya.
Akan tetapi, target Rp 14 triliun itu jauh dengan angka realisasi transaksi TEI 2019 lalu. Hal ini disebabkan tak lain karena pandemi COVID-19 yang menekan arus perdagangan internasional.
"Capaian akan sulit menyamai TEI 2019 lalu yang mencatatkan transaksi sebesar US$10,96 miliar (Rp 154 triliun)," imbuhnya.
Untuk ekspor secara keseluruhan, Agus menargetkan tercapai hingga US$ 130 miliar atau sekitar Rp 1.829 triliun pada akhir 2020. "Jadi ada beberapa produk ekspor yang unggulan seperti besi baja, perhiasan, sawit dan turunannya, dan makanan olahan," tutur Agus.