Presdir Unilever Indonesia Cabut, Ini Pesannya buat Bos Baru

Presdir Unilever Indonesia Cabut, Ini Pesannya buat Bos Baru

Vadhia Lidyana - detikFinance
Rabu, 11 Nov 2020 14:04 WIB
Logo Unilever
Foto: AP Photo/Richard Drew
Jakarta -

Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk Hemant Bakshi resmi mengundurkan diri dari jabatannya. Hemant akan digantikan oleh Ira Noviarti, yang sebelumnya menjabat sebagai Beauty and Personal Care Director Unilever Indonesia.

Sementara waktu, Hemant akan memimpin salah satu divisi global di Unilever yang berbasis di Singapura. Hemant juga diusulkan untuk diangkat menjadi Presiden Komisaris Unilever Indonesia.

Dalam sebuah forum diskusi dengan awak media, Hemant menyampaikan beberapa pesan untuk Presdir baru Unilever Indonesia yakni Ira. Ia mengatakan, Unilever harus tetap menjalankan misinya, meneruskan produk-produk yang punya peran positif yang besar bagi masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya pikir pandangan saya kita perlu memastikan bahwa bisnis sudah dibangun dalam kondisi tertentu. Kita punya misi dan tujuan untuk membuat sustainable living, itu suatu hal jamak. Kita punya brand yang sudah punya jejak atau footprint, kita punya dampak positif bagi masyarakat, dan kita juga harus memastikan bahwa kita punya brand positif yang harus tetap dijalankan untuk masyarakat," kata Hemant dalam diskusi virtual, Rabu (11/11/2020).

Ia mengatakan, Ira yang lahir dan besar di Indonesia tentunya punya visi tersendiri untuk memimpin Unilever di masa depan. Ia meyakini, Ira punya visi dan misi yang akan membuat Unilever tumbuh lebih kuat.

ADVERTISEMENT

"Ketika memimpin bisnis ini saya orang dari luar Indonesia, saya orang yang memahami negara ini, memahami budaya Indonesia. Dan saya kira beliau (Bu Ira) akan membawa gayanya sendiri supaya membuat bisnis perusahaan menjadi lebih kuat dan lebih baik," tutur Hemant.

Selama enam tahun menjabat sebagai Presdir Unilever Indonesia, ia mengaku menemui banyak jatuh-bangun. Namun, yang paling berbekas ialah memimpin perusahaan untuk menghadapi dampak pandemi virus Corona (COVID-19).

"Selama 9 bulan terakhir, ini masa yang sangat sulit. Kita tidak hanya mengkhawatirkan orang-orang, tapi juga bisnis, masa depan bisnis, dan tim kita. Ini masa yg sangat menantang bagi kita. Mungkin senang bukan kata yang tepat, tapi saya merasa cukup puas karena kita bisa menghadapi tantangan itu cukup kuat. Memang pandemi ini belum usai. Tapi pada saat masuk ke pandemi, kita tidak mencoba masuk ke semua hal secara normatif. Kita fokus pada 3 hal, pertama health and safety untuk tim kita, kedua untuk mempertahankan bisnis, dan ketiga memberikan support ke masyarakat," ungkapnya.

(eds/eds)

Hide Ads