Duh, Jutaan Warga AS Masih Jadi Pengangguran Berbulan-bulan

Duh, Jutaan Warga AS Masih Jadi Pengangguran Berbulan-bulan

Aulia Damayanti - detikFinance
Rabu, 11 Nov 2020 14:32 WIB
Pusat bisnis di New York, Wall Street terlihat kosong melompong sebagai dampak
 pandemi Covid-19, Minggu (29/3/2020).
Foto: Anadolu Agency via Getty Images/Anadolu Agency
Jakarta -

Pandemi COVID-19 masih membayangi pasar tenaga kerja di dunia. Jutaan orang di Amerika Serikat (AS) yang kehilangan pekerjaan telah menjadi pengangguran berbulan-bulan.

Dikutip dari CNN, Rabu (11/11/2020) menurut laporan Biro Statistik Tenaga Kerja hampir 3,6 juta orang AS kehilangan pekerjaan selama bulan Oktober, lompat 50% dari jumlah bulan September.

Laporan itu menyatakan angka pengangguran diperkirakan akan meningkat dalam beberapa bulan mendatang, terutama karena perusahaan jarang melakukan perekrutan karyawan baru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Oktober lalu sekitar 638 ribu pekerjaan telah bertambah. Namun, angka itu masih jauh dari perkiraan sebab masih banyak perusahaan yang menunda perekrutan.

Tingkat pengangguran tercatat turun menjadi 6,9% dari 7,9% pada bulan sebelumnya. Tetapi, ada 11 juta orang AS tetap menganggur, durasi rata-rata pengangguran adalah 19,3 minggu dan angka ini terus meningkat sejak pandemi dimulai.

ADVERTISEMENT

Direktur Kebijakan Pasar Tenaga Kerja Washington Center for Equitable Growth Kate Bahn mengatakan masih tingginya angka pengangguran AS sangat mengkhawatirkan. Meski pengangguran diakibatkan oleh pembatasan sosial yang dilakukan oleh negara.

Bahn menambahkan bahwa ke depannya jutaan pengangguran itu akan sulit kembali bekerja. Yang ditakutkan, pengangguran itu akan dipekerjakan di posisi dengan gaji rendah atau bahkan tidak lagi bekerja sama sekali.

Untuk saat ini, mereka yang masih menganggur dapat mengikuti program Kompensasi Pengangguran Darurat Pandemi, yang dibuat Kongres pada bulan Maret untuk mengatasi dampak ekonomi dari pandemi COVID-19

Program itu memberi pengangguran tambahan dana selama 13 minggu, yang akan berakhir di akhir 2020. Sekitar 4 juta orang mengikuti program ini pada pertengahan Oktober, naik dari hanya 2 juta pada bulan sebelumnya.

Sebagian besar pengangguran lainnya dapat mengakses program tunjangan yang diperpanjang negara bagian masing-masing. Tunjangan tambahan itu memberikan bantuan hingga 20 minggu ke depan.

Sekitar 573 ribu pengangguran telah beralih mendaftarkan diri ke program tunjangan negara bagian masing-masing pada pertengahan Oktober, naik dari 343 ribu sebulan sebelumnya. Tetapi program ini telah berakhir di beberapa negara termasuk Alabama, Missouri dan Nebraska.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Pihak Kemendiktisaintek soal Banyak Lulusan S1 yang Nganggur"
[Gambas:Video 20detik]
(zlf/zlf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads