India resmi menarik diri dari Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional atau Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP). Kini, hanya tersisa 15 negara yakni Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Filipina, Vietnam, Myanmar, Kamboja, Brunei Darussalam, Laos, China, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru, yang masuk dalam perjanjian dagang lintas negara itu.
Meski begitu, menurut Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto, semua negara anggota RCEP masih menantikan kehadiran India kembali dalam perjanjian dagang 15 negara itu.
"Semua mengharapkan India bergabung di waktu mendatang," ungkap Agus dalam konferensi pers virtual, Rabu (11/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan, India masih bisa kembali bergabung ke RCEP. Syaratnya, India hanya perlu bernegosiasi mengenai kesepakatan kerja sama dengan masing-masing anggota RCEP.
"Ada beberapa hal yang mungkin memerlukan waktu untuk proses ini. Jadi nanti setelah ini pun peluang India untuk masuk bisa. Jadi pembahasan-pembahasan itu jelas. Kalau sebelum ini kan satu dengan negara lain melakukan perundingan. Jadi bayangkan, 15 negara, sekarang tinggal 1. Dan ini mungkin tidak sesulit dengan apa yang sudah kita capai selama 8 tahun. Artinya apa? Opsi itu tetap terbuka," tegasnya.
Sembari menunggu India, para anggota RCEP sepakat untuk menandatangani perjanjian kerja sama 15 negara pada 15 November 2020 mendatang. Setelahnya, negosiasi akan tetap dilakukan jika India berminat kembali.
"Pada kesepakatan ini, dari 15 negara yang memang kita pegang dulu. Nah ini artinya terobosan-terobosan kalau kita panjang tanpa hasil itu memang tidak ada kepastian. Hari ini ada kepastian 15 negara sudah komplit dalam negosiasi perundingannya. Jadi sudah selesai. Harapannya adalah bisa kita bergerak untuk pelaksanaan daripada RCEP," ucap Agus.