Menurutnya perbaikan kondisi ekonomi didorong oleh peran stimulus fiskal dalam penanganan pandemi COVID-19 dan program pemulihan ekonomi nasional. Selain itu penyerapan belanja anggaran pemerintah yang didorong lebih cepat dipercaya membantu menggerakan roda ekonomi.
"Penyerapan belanja negara yang mengalami akselerasi atau peningkatan pada triwulan III ini sampai dengan akhir September, yaitu pada periode triwulan ke-3 tumbuh 15,5%. Terutama ditopang oleh realisasi bantuan sosial dan dukungan untuk dunia usaha terutama usaha menengah kecil," terangnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, menurut Sri Mulyani jika dilihat dari mitra dagang Indonesia banyak negara juga sudah mulai pulih ekonominya. Dia yakin kondisi ekonomi sudah menyentuh dasar dan mulai berbalik arah menuju perbaikan.
"Titik balik pemulihan ekonomi juga terlihat di kuartal ketiga ini yang memberikan harapan besar bagi kita untuk memulihkan pertumbuhan ekonomi dari sisi produksi hampir semua sektor mengalami perbaikan. Ini artinya di kuartal ketiga ini menunjukkan the worst atau hal yang buruk, dampak terburuk dari COVID-19 yang terjadi di kuartal kedua sudah kita lewati dan sekarang kita di dalam tahap pemulihan," tegasnya.
Dia menjelaskan, sektor yang terpukul pada kuartal II dan telah telah mengalami perbaikan nyata di antaranya transportasi dan pergudangan. Pada kuartal II-2020 sektor ini terkontraksi 30,8%, sedangkan di kuartal III-2020 kontraksi berkurang menjadi -16,7%.
"Melonjak hampir separuhnya. Sektor penyediaan akomodasi makanan dan minuman meningkat juga pesat atau membaik lebih dari 50%," tambahnya.
(ara/ara)