Disney kehilangan pendapatannya sebesar US$ 2,4 miliar setara Rp 34 triliun (kurs Rp 14.140). Hal itu sebabkan oleh penutupan jangka panjang pada bisnis Disneyland.
Bisnis Disneyland yang meliputi taman, jalur pelayaran, resor, dan merchandising, mengalami penurunan pendapatan 61% menjadi US$ 2,6 miliar. Pada kuartal II-2020, perusahaan telah melaporkan kehilangan pendapatan sebesar US$ 1 miliar.
Dikutip dari CNBC, Jumat (13/11/2020) sedangkan pada kuartal III-2020, pandemi memangkas pendapatan operasional US$ 3,5 miliar. Kini sebagian besar taman hiburan Disney dibuka selama kuartal IV.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, masih ada sebagian taman Disney yang masih ditutup. Seperti taman di California yang akan tetap ditutup hingga akhir tahun ini. Negara bagian itu tidak akan mengizinkan taman hiburan dibuka kembali sampai kasus COVID-19 turun.
CEO Disney Bob Chapek mengaku kecewa atas keputusan negara itu, sebab sejauh ini Disney telah membuktikan bahwa penerapan protokol kesehatan dan keselamatan di Disneyland telah memadai. Bahkan mendapat dukungan dari 99% serikat pekerja AS.
Chapek ingin negara bagian mempertimbangkan lagi. Sebab jika taman hiburan tetap tutup, sebanyak 28 ribu pekerja akan terancam PHK. Selain itu, sejumlah karyawan, eksekutif juga akan dipaksa untuk cuti.
Walt Disney World Resort di Orlando, Florida dan Disneyland Paris dibuka kembali pada pertengahan Juli. Sedangkan Disneyland di Paris ditutup lagi pada bulan Oktober. Disneyland Hong Kong dibuka untuk dua minggu pertama kuartal ini dan minggu terakhir kuartal tersebut.
(ara/ara)