Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) buka-bukaan terkait penyebab gagalnya Rizal Ramli (RR) menjadi menteri keuangan pada periode pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menurut JK, salah satu alasan Rizal Ramli gagal menjabat sebagai menteri keuangan waktu itu karena ada ancaman dari 11 pejabat eselon I Kementerian Keuangan termasuk Darmin Nasution, yang siap mundur bila Rizal Ramli jadi Menkeu.
"Kenapa tidak selangkah menjadi menteri keuangan, dia bikin isu kalau akan menjadi menteri keuangan atau BUMN. Datang 11 orang eselon I Kementerian Keuangan yang pimpin oleh Darmin Nasution di sini, di ruangan ini pada bulan Oktober tahun 2004, mengatakan bahwa seluruh Dirjen Kementerian Keuangan akan mundur kalau menteri keuangannya Rizal Ramli," kata JK dikutip dari YouTube Karni Ilyas Club, Rabu (11/11/2020).
Menerima langsung permintaan itu, JK pun langsung memberitahu SBY yang saat itu menjadi orang nomor satu di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi saya bilang sama SBY, eh ini mau menolak semua orang, saya bilang kenapa menolak Rizal Ramli. Oh ya dia itu tidak mengerti persoalan, pekerjaan," katanya.
Kubu RR Angkat Suara
Mantan staf ahli Kemenko Maritim saat dipimpin Rizal Ramli, Bambang Susanto membela RR. Menurut Bambang sangat tidak masuk akal bila ada pejabat eselon I berani mempertaruhkan jabatan hanya karena tidak suka dengan figur menteri yang akan memimpinnya. Terlebih lagi eselon satu adalah puncak karir pegawai negeri sipil (PNS) dengan gaji yang cukup besar dengan berbagai fasilitas memadai.
"Pejabat eselon 1 itu puncak karir PNS dengan gaji yang cukup besar dan berbagai fasilitas yang memadai. Jadi, saya pikir tidak mungkin mereka mau mempertaruhkan jabatan hanya karena tidak suka dengan figur menteri yang akan memimpin mereka. Lagi pula pemilihan menteri kan bukan urusan eselon 1," ujar Bambang di keterangan tertulisnya yang diterima detikcom, Kamis (12/11/2020).
Bambang juga mengkritik pernyataan JK soal sikap Rizal Ramli yang dikesankan tak memahami persoalan dan kerap melontarkan kata-kata yang kasar kepada bawahannya.
"Selama saya pernah bekerja dengan Rizal Ramli, saya tak pernah dengar memaki bawahannya dengan sebutan kebun binatang. Kalau bicara tegas dan keras memang iya. Tapi, itu selalu ada kaitan dengan kerjaan, dan bukan berkata kasar," tuturnya.