Selama dekade terakhir, karena suku bunga tetap rendah, investor institusional seperti dana pensiun semakin beralih ke ekuitas swasta sebagai sumber pengembalian yang lebih tinggi. Dengan bank sentral berjanji untuk menjaga suku bunga mendekati titik terendah di masa mendatang.
Pertanyaan besarnya adalah di mana perusahaan-perusahaan ini bermaksud untuk memarkir semua uang mereka. Aset dengan pertumbuhan tinggi seperti perusahaan teknologi dan perawatan kesehatan tetap menjadi favorit ekuitas swasta. Tetapi banyak yang menjadi sangat mahal, sehingga lebih sulit untuk menemukan penawaran yang baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Tambah Lagi Kasus Gagal Bayar Kala Pandemi |
Mahenthiran mengatakan tidak ada bukti bahwa dana ekuitas swasta mengalir deras ke segmen ekonomi yang tertekan. Meski begitu, yang jelas adalah pandemi tidak mengganggu ekuitas swasta yang tumbuh.
"Ekonomi pasti cenderung ke arah kepemilikan ekuitas swasta," kata Mahenthiran.
Ludovic Phalippou, seorang profesor ekonomi keuangan di Universitas Oxford, mengatakan para akademisi masih menganalisis konsekuensi dari lebih banyak modal swasta dalam sistem tersebut.
(acd/fdl)