Kesepakatan Dagang RCEP Diklaim Jadi 'Obat' saat Pandemi Corona

Kesepakatan Dagang RCEP Diklaim Jadi 'Obat' saat Pandemi Corona

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Senin, 16 Nov 2020 10:10 WIB
Presiden Jokowi di perundingan RCEP di Singapura
Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Setpres
Jakarta -

Sebanyak 15 negara baru saja meneken perjanjian dagang The Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP). Perjanjian ini melibatkan 10 negara Asia Tenggara serta Korea Selatan, China, Jepang, Australia dan Selandia Baru.

Mengutip BBC, Senin (16/11/2020), kesepakatan ini mengecualikan Amerika Serikat (AS) yang menarik dari pakta perdagangan Asia-Pacific 2017.

Presiden Donald Trump menarik negaranya keluar dari Trans-Pacific Partnership (TPP) tak lama setelah menjabat. Kesepakatan itu akan melibatkan 12 negara dan didukung oleh pendahulu Trump, Barack Obama sebagai cara untuk melawan kekuatan China yang melonjak di wilayah tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Negosiasi RCEP dimulai pada 2012. Kesepakatan itu ditandatangani pada Minggu di sela-sela pertemuan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) yang diselenggarakan oleh Vietnam.

"Saya senang untuk mengatakan bahwa setelah delapan tahun kerja keras, sampai hari ini, kami secara resmi telah menyelesaikan negosiasi RCEP untuk penandatanganan," kata Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc.

ADVERTISEMENT

Para pejabat bergiliran menandatangani salinan perjanjian. Para pemimpin berharap kesepakatan itu akan membantu memacu pemulihan dari pandemi virus corona.

"Dalam keadaan global saat ini, fakta bahwa RCEP telah ditandatangani setelah delapan tahun negosiasi membawa secercah cahaya dan harapan di tengah awan," kata Perdana Menteri China Li Keqiang.

India juga menjadi bagian dari negosiasi, tetapi menarik diri tahun lalu karena kekhawatiran bahwa tarif yang lebih rendah dapat merugikan produsen lokal. Meski demikian, pintu tetap terbuka bagi India untuk bergabung di masa depan.

Anggota RCEP membentuk hampir sepertiga dari populasi dunia dan menyumbang 29% dari produk domestik bruto global. Blok perdagangan bebas baru akan lebih besar daripada Perjanjian AS-Meksiko-Kanada dan Uni Eropa.

(acd/fdl)

Hide Ads