Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor Indonesia pada Oktober 2020 sebesar US$ 10,7 miliar. Angka tersebut turun 26,93% secara year on year (yoy), atau turun 6,79% dibandingkan bulan sebelumnya.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto menjelaskan impor migas maupun non migas pada Oktober mengalami penurunan. Untuk migas turun 8,03% dari US$ 1,17 miliar menjadi US$ 1,08 miliar.
"Sedangkan non migas turun dari US$ 10,40 miliar menjadi US$ 9,71 miliar atau minus 6,65%" katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk impor menurut penggunaan barang, impor barang konsumsi tercatat turun 7,5% dibandingkan bulan sebelumnya atau turun 27,88% secara year on year. Penurunan ini terjadi juga untuk bahan baku penolong, dan barang modal.
"Masing-masing month to month minus 5% dan barang modal turun minus 13,33%," jelas Setianto.
Adapun impor menurut komoditas yang meningkat signifikan adalah bijih, kerak dan abu logam. Impor bahan kimia anorganik, kendaraan dan bagiannya, pupuk, dan mesin serta peralatan mekanis juga meningkat.
Sementara impor yang turun cukup dalam adalah mesin dan perlengkapan elektrik, ampas sisa industri, dan kapal perahu, kembang gula, dan plastik.