Aplikasi Zoom Video Communications Inc. menjadi andalan di tengah pandemi virus Corona. Zoom kini dimanfaatkan sebagai sarana belajar-mengajar, pertemuan keluarga, bisnis untuk lebih dari 300 juta orang setiap harinya.
Saham Zoom sudah meroket 500% tahun ini dan membuat kekayaan Eric Yuan bertambah menjadi US$ 28,6 miliar dan menjadikannya orang terkaya ke-40 di dunia.
Namun, lonjakan kekayaannya terpukul setelah Pfizer Inc. mengatakan vaksin Corona yang dikembangkan bersama BioNTech SE diklaim 90% efektif. Saham-saham maskapai, minyak, dan operator hotel melonjak namun saham perusahaan yang biasa dimanfaatkan untuk bekerja dari rumah merosot.
"Saya tidak berpikir tren seputar e-commerce, video collaboration atau pergeseran ke cloud akan berubah akibat vaksin tersebut," ujar analis Bloomberg Intelligence, Mandeep Singh dilansir Indian Express, Senin (16/11/2020).
Saham Zoom turun 17% pada perdagangan Senin membuat kekayaan Yuan turun US$ 5,1 miliar atau sekitar Rp 72 triliun (kurs Rp 14.118). Ia menjual lebih dari US$ 275 juta saham Zoom tahun ini dan masih bernilai US$ 20 miliar.
Tidak hanya Zoom, layanan-layanan yang melonjak saat pandemi seperti streaming film Netflix juga mengalami penurunan kekayaan hingga US$ 416 juta. Kekayaan CEO FedEx Corp, Fred Smith juga turun US$ 250 juta karena saham perusahaan turun 5,7%.
Namun tentu saja, beberapa perusahaan optimistis bahwa setelah pandemi terkendali, masyarakat akan terus menggunakan layanan mereka. Salah satunya adalah Zoom.
Baca juga: Raksasa Migas Keok Dilibas Corona |
Direktur Keuangan Zoom, Kelly Steckelberg mengatakan di bahwa orang-orang tidak akan bosan dengan Zoom.
"Komunikasi video telah diintegrasikan ke dalam semua aspek kehidupan," lanjutnya.
(ara/ara)