Sejumlah bioskop XXI di Jakarta sudah mulai dibuka hari ini. Pembukaan ini diharapkan bisa kembali menggerakkan industri bioskop yang sempat 'mati' beberapa waktu lalu akibat pandemi Corona.
Menanggapi hal tersebut Ketua Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Djonny Syafruddin mengungkapkan jika pembukaan ini belum mampu memberikan sinyal positif untuk pengusaha bioskop.
"Ini kan filmnya masih itu-itu aja. Istilahnya film second lah. Nanti kalau fasilitas sudah memadai dan ada film baru, ya baru lah mulai," kata dia saat dihubungi detikcom, Senin (16/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Pengumuman! Pintu Teater XXI Telah Dibuka |
Dia mengungkapkan, ramainya bioskop ini tergantung dari pemerintah daerah yang membuat kebijakan terkait kapasitas penonton. Menurut Djonny, dalam kondisi seperti ini memang harus ada koordinasi yang erat antara pemerintah, pemilik film dan bioskop itu sendiri.
Djonny menambahkan, pengusaha bioskop ini berupaya untuk mengikuti regulasi yang ditetapkan pemerintah. "Kita patuh regulasi ya, apalagi sebagai warga DKI. Tapi masalahnya bioskop buka, bukan sekadar buka aja. Tapi yang harus diperhatikan, ekonominya, masyarakatnya. Lalu dilihat masyarakat happy atau nggak, filmnya bagus atau nggak. Ada yang nakut-nakutin atau nggak, ya alami lah ini berjalan," jelas dia.
Dia mengatakan dibutuhkan waktu sekitar 6 bulan agar bisnis bioskop kembali stabil. Apalagi saat ini film internasional belum masuk lagi ke Indonesia. Karena pasarnya dinilai masih sempit.
"Ya walaupun begitu, kita tetap standby market, kita memang masih merangkak-rangkak dulu nih walaupun berat. Jadi nanti kalau sudah normal kita sudah siap," ujarnya.
(kil/dna)