Perusahaan keuangan multinasional asal Spanyol BBVA (Banco Bilbao Vizcaya Argentaria) akan menjual unit bisnisnya di Amerika Serikat (AS) ke PNC Financial Services Group, Inc, sebuah perusahaan jasa keuangan AS. Harga yang ditawarkan dalam transaksi ini mencapai US$ 11,6 miliar atau sekitar Rp 163 triliun (dalam kurs Rp 14.100).
Dilansir dari Reuters, Senin (16/11/2020), transaksi akan dilakukan dalam bentuk tunai. Ini menjadi transaksi terbesar di salah satu bank global terbesar tahun ini, yang membuat pemberi pinjaman Eropa lainnya mundur dari Amerika Serikat.
Penjualan tersebut akan semakin mengonsolidasikan sektor perbankan AS. Transaksi ini juga mendorong spekulasi BBVA dapat menggunakan uang tunai tersebut untuk membeli beberapa bank saingan di pasar domestiknya. Ini adalah kesepakatan perbankan AS terbesar kedua sejak krisis keuangan 2008.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PNC dan BBVA tengah melakukan pembicaraan tentang kesepakatan selama beberapa minggu terakhir. Mereka memutuskan untuk melanjutkan setelah pemilihan presiden di AS karena mereka yakin lingkungan peraturan tidak akan berubah di bawah kepemimpinan Joe Biden sebagai presiden. Pasalnya, Partai Republik kemungkinan mengendalikan Senat.
Pemberi pinjaman Eropa lainnya seperti Deutsche Bank dan HSBC juga telah mengurangi operasi mereka di AS.
Transaksi BBVA merupakan pelepasan akuisisi US$ 9,6 miliar pada tahun 2007 atas Compass Bancshares Inc, yang diubahnya menjadi anak perusahaannya di AS.
BBVA memutuskan untuk mundur dari pasar AS setelah kinerja yang buruk membebani sahamnya, kata sumber tersebut.
"Masuk akal untuk melakukan divestasi di AS karena yang lain bisa melakukan lebih baik, kami juga percaya kami dapat tumbuh di tempat-tempat di mana kami bisa melakukan yang lebih baik," CEO BBVA Carlos Torres dilansir dari Reuters.
Torres mengatakan kesepakatan di AS akan memungkinkan BBVA untuk menyebarkan modal dengan lebih baik di pasar inti yang ada dan meningkatkan salah satu waralabanya. Dia juga mengatakan bank akan menganalisis peluang M&A jika muncul.
PNC mengatakan pihaknya mengharapkan kesepakatan itu menambah sekitar 21% pendapatannya pada tahun 2022. Kesepakatan itu terjadi sekitar enam bulan setelah PNC menjual 22,4% sahamnya di raksasa reksa dana BlackRock seharga US$ 14,2 miliar.