Sebelas perusahaan, nasional maupun mancanegara berencana menanamkan modalnya di Jawa Barat. Dari belasan perusahaan tersebut, diproyeksikan akan ada Rp 347,5 triliun lebih nilai investasi yang masuk ke Tanah Pasundan di masa pandemi COVID-19 ini, yang dimana Rp 79,9 triliun di antaranya telah terealisasikan.
Berikut daftar enam besar perusahaan raksasa dengan rencana investasi terbanyak di Jabar :
Dalam dokumen yang diterima detikcom, rencana investasi yang paling besar di Jawa Barat pertama datang dari PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yang berencana menginvestasikan Rp 95,2 triliun. Rp 21,82 triliun telah terealisasikan dan Rp 73,37 triliun sisanya masih dalam tahap persiapan (preparation stage).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua, berasal dari perusahaan energi asal Tiongkok, China Petroleum Corporation yang berencana menanamkan investasi sebesar Rp 90,36 triliun. Walau demikia belum ada realisasi investasi yang mengalir.
Ketiga ditempati dua perusahaan energi nasional, PT Pertamina Power Indonesia dan PT Jawa Satu Power dengan rencana investasi Rp 79,8 triliun. Hampir 75 persen dana investasi telah dialirkan, dan Rp 23,94 triliun sisanya masih dalam tahap persiapan.
Tak mau ketinggalan, PT Tanjung Jati Power Company (TJPC) berada di posisi keempat dalam rencana investasi di Jabar. Nilai investasi yang direncanakan sebesar Rp 38 triliun. Rp 1 triliun telah terealisasikan, dan Rp 37,8 triliun sisanya masih dipersiapkan.
Kelima, ditempati PT Hyundai Motors Manufacturing Indonesia yang berencana menanamkan investasi senilai Rp 19,3 triliun. Rp 18,1 triliun masih dipersiapkan dan dana Rp 1,2 triliun telah dialirkan untuk membangun pabrik di Tirta Mas Karawang. Lalu di posisi keenam ada PT Jasa Marga Japek Selatan yang akan membangun jalan tol Jakarta-Cikampek Selatan sepanjang 62 kilometer dengan nilai investasi 14,6 triliun
Selain 5 besar investor di atas, perusahaan lainnya yang masuk daftar 11 tersebut dan akan investasi di Jawa Barat adalah Amazon Data Services Indonesia dengan nilai investasi Rp 417 miliar, Masdar Mubadala Company dengan nilai investasi Rp 1,9 triliun hingga produsen susu asal Belanda, Frisian Flag dengan nilai investasi Rp 3,4 triliun.