Para pekerja Bandara Heathrow berencana mogok kerja selama empat hari pada Desember mendatang. Rencana ini sebagai aksi protes terkait pemotongan gaji.
Dikutip dari BBC, Selasa (17/11/2020) September lalu Heathrow mengatakan pihaknya akan memotong gaji pekerja sebesar 15% hingga 20%. Setengah dari 4.700 staf di bidang teknik, operasi sisi udara, dan keamanan terdampak hal tersebut.
Kabar itu membuat kemarahan pekerja. Serikat pekerja Inggris menilai bandara memiliki cukup uang untuk bertahan tanpa memotong gaji pekerjanya. Potongan gaji yang diketahui sebesar 8.000 poundsterling.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bandara mengungkapkan pemotongan gaji dilakukan karena perusahaan telah rugi lebih dari 1 miliar poundsterling. Hal itu disebabkan oleh kemerosotan penumpang hingga 82% akibat pandemi COVID-19. Sejauh ini penumpang yang melakukan penerbangan hanya 1,2 juta orang hingga Oktober lalu.
Menurut koordinator regional Unite Wayne King, serikat pekerja Inggris telah mengajukan beberapa saran alternatif agar pekerja tidak dipotong gajinya untuk sementara ini. Namun semuanya ditolak mentah-mentah oleh manajemen.
Juru bicara Heathrow mengaku kecewa terhadap rencana para pekerja yang akan melakukan mogok kerja di masa krisis kesehatan yang juga melanda pendapatan perusahaan. Dia juga menegaskan bandara akan tetap dibuka meski sejumlah pekerja akan mogok kerja.
(ara/ara)