.webp)
Operator bioskop Cinemark Holdings Inc dan Universal Pictures sepakat penayangan film melalui streaming setelah ditayangkan di bioskop. Hal itu membuat orang-orang di Amerika Serikat (AS) bisa menikmati film bioskop di rumah masing-masing.
Dikutip dari Reuters, Selasa (17/11/2020) sebelum dijual secara online, film akan tayang selama 17 hari di Cinemark. Setelah itu, Universal dapat menawarkan film untuk dijual melalui video premium on demand. Perubahan ini akan mempersingkat pemutaran film di bioskop.
Namun, jika penayangan film Universal di bioskop meraup US$ 50 juta selama sepekan pertama. Maka film-film itu tidak akan mulai dijual secara online sampai 31 hari penayangan di bioskop. Cinemark kini sedang dalam diskusi aktif dengan pembuat film lainnya tentang perubahan penayangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu adalah konsep yang sangat penting bagi kami, konsep memiliki jendela dinamis, bukan statis," kata Kepala Eksekutif Cinemark Mark Zoradi.
Baca juga: Bioskop XXI di Jakarta Sudah Buka! |
Ketua Universal Filmed Entertainment Group Donna Langley mengatakan perusahaannya lebih berkomitmen untuk penayangan film ke layar lebar. Kesepakatan dengan Cinemark akan memberi konsumen pilihan.
Universal adalah salah satu dari sedikit studio film besar yang akan mengirimkan sejumlah film ke bioskop di beberapa bulan mendatang usai bioskop tutup. Universal akan mulai debut film animasi The Croods: A New Age pada 25 November, Tom Hanks News of the World pada 25 Desember, dan tiga film lainnya sebelum akhir tahun.
Namun, AMC Entertainment Holdings Inc menolak gerakan untuk mempersingkat menayangkan film secara eksklusif, dan mengancam akan menolak menayangkan film jika dirilis terlalu cepat sesuai permintaan.
Hal itu disebabkan saat sebelumnya AMC mencapai kesepakatan dengan Universal untuk mengizinkan penayangan film secara video on demand premium setelah tiga akhir pekan. AMC pun tidak mengetahui berapa bagiannya dari penjualan film itu.
(ara/ara)
