Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan terdapat kekosongan sumber daya manusia (SDM) di bidang IT di Indonesia. Setidaknya, Indonesia membutuhkan 9 juta pekerja IT untuk mengisi kekosongan tersebut.
Jokowi menjelaskan butuh dukungan para pihak untuk mencetak 9 juta talenta di bidang digital. Menurutnya, pemerintah tidak bisa sendiri untuk memenuhi target tersebut.
"Untuk memenuhi target 9 juta talenta digital nasional tersebut tidak bisa hanya dikerjakan oleh pemerintah, tapi harus dilakukan bersama-sama baik oleh pemerintah, perguruan tinggi, maupun swasta," kata dia saat menyampaikan pidato di acara Google for Indonesia 2020 yang tayang di YouTube Google Indonesia, Rabu (18/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menerangkan krisis yang sedang dihadapi saat ini jangan diratapi dan sekedar dihadapi. Krisis yang terjadi harus dimanfaatkan untuk melakukan transformasi besar-besaran.
Baca juga: Jokowi Tagih 'Janji Manis' Kadin soal Petani |
Untuk itu dia meminta para talenta di bidang digital terus berkarya, termasuk di antaranya para software developer hingga content creator. Menurutnya, ini jadi kesempatan untuk mengejar ketertinggalan Indonesia di saat banyak negara maju mengalami kemunduran.
"Percepatan ekonomi digital juga membutuhkan sokongan lebih banyak digital talent, kita perlu lebih banyak lagi software developer, kita perlu lebih banyak lagi product designer, dan kita juga memerlukan dukungan content creator sebanyak-banyaknya," paparnya.
Oleh karena itu, dia menegaskan pengembangan SDM IT tidak bisa ditunda-tunda lagi. Butuh lebih banyak pelatihan-pelatihan untuk mengasah kemampuan SDM IT sehingga mampu menutupi kebutuhan 9 juta talenta digital nasional hingga tahun 2035.
"Saya berharap berbagai inisiatif seperti Google for Indonesia 2020 akan terus bermunculan untuk berkontribusi bagi pengembangan SDM di bidang IT Indonesia," tambahnya.