Dear Investor, Jabar Tawarkan 4 Proyek Strategis Rp 238 Miliar

Dear Investor, Jabar Tawarkan 4 Proyek Strategis Rp 238 Miliar

Yudha Maulana - detikFinance
Rabu, 18 Nov 2020 15:55 WIB
Petugas Cash Center BNI menyusun tumpukan uang rupiah untuk didistribusikan ke berbagai bank di seluruh Indonesia dalam memenuhi kebutuhan uang tunai jelang Natal dan Tahun Baru. Kepala Kantor perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua mengungkapkan jumlah transaksi penarikan uang tunai sudah mulai meningkat dibanding bulan sebelumnya yang bisa mencapai penarikan sekitar Rp1 triliun. Sedangkan untuk Natal dan tahun baru ini secara khusus mereka menyiapkan Rp3 triliun walaupun sempat diprediksi kebutuhannya menyentuh sekitar Rp3,5 triliun. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom)
Ilustrasi/Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui BUMD PT Jasa dan Kepariwisataan Jabar (Jaswita Jabar) menawarkan empat proyek strategis di Jawa Barat. Penawaran empat proyek senilai Rp 238,6 miliar itu dilakukan dalam sesi market sounding pada West Java Investment Summit (WJIS) 2020.

Pemaparan empat proyek strategis tersebut disampaikan kepada para investor yang hadir di Hotel Savoy Homan pada hari kedua WJIS 2020, juga yang mengikuti acara tersebut secara online. Keempat proyek investasi tersebut, pertama, pembangunan hotel kapsul di Jl Ambon No 18 Kota Bandung senilai 7,2 miliar.

Kedua, Pembangunan pasar kreatif Cikutra di Jl. Cikutra no 70 Kota Bandung senilai Rp 212 miliar. Ketiga, pembangunan kawasan ekowisata Hejo Forest di Ciwidey Rancabali senilai 6,5 miliar. Keempat. pembangunan pondok seni Pangandaran senilai Rp 12,9 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Utama PT Jaswita Jabar Deni Nurdyana Hadimin, empat proyek investasi yang ditawarkan Jaswita ini merupakan proyek unggulan untuk mendukung pengembangan pariwisata di Jawa Barat.

"Tawaran investasi di empat proyek ini, sejalan dengan apa visi pembangunan Jawa Barat yaitu menjadikan pariwisata sebagai gerbong pembangunan ekonomi, dan juga selaras dengan visi Jaswita Jabar untuk menjadikan Jaswita Jabar sebagai perusahaan unggulan di bidang pariwisata pada tahun 2025 mendatang," ungkap Deni dalam siaran persnya, Rabu (18/11).

ADVERTISEMENT

Investasi 4 proyek tersebut ditawarkan dalam beberapa model. Langsung klik halaman selanjutnya.

Keempat proyek ini ditawarkan kepada investor dengan model pendanaan berupa pinjaman lunak, kemitraan strategis, maupun investasi langsung. Skema bisnisnya pun bervariasi; mulai dari pengelolaan langsung oleh Jaswita Jabar maupun kerjasama pengelolaan dengan mitra investor.

"Dalam kondisi perekonomian yang terdampak Covid, salah satu opsi pembiayaan yang paling memungkinkan adalah dengan mengundang investor untuk bersama-sama membangun proyek pendukung pariwisata ini bersama-sama," katanya.

Dalam hari yang sama, Jaswita Jabar membuat Perjanjian Kerjasama (PKS) diantaranya dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat terkait Pengembangan dan pengelolaan Pondok Seni Pangandaran Jawa Barat.

Kemudian Perjanjian Kerahasiaan (Non Disclosure Agreement) dan MoU antara Jaswita Jabar dengan PT. Kinerja Pay Indonesia untuk pembangunan proyek di kawasan Jawa Barat. Serta perjanjian pendahuluan kerjasama pengembangan dan pengelolaan Hejo Forest Eco Tourism antara JSW - PT Bina Wana Lestari.

Selain itu, Jaswita Jabar juga menandatangani nota kesepahaman (MOU) dengan PTPN VIII terkait pengelolaan kawasan wisata Ciater yang disaksikan secara langsung oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.


Hide Ads