Pekan ini Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan melakukan kunjungan kerja di Amerika Serikat (AS). Dalam lawatannya ke Negara Paman Sam, Luhut juga bertemu Bank Dunia (World Bank).
Pada kesempatan tersebut, Mantan Menkopolhukam itu ditawari bantuan dana dari Bank Dunia untuk sektor kesehatan. Luhut pun menceritakan bahwa dirinya menolak tawaran tersebut. Berikut fakta-faktanya:
1. Pastikan RI Mampu
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara tegas, Luhut menolak bantuan tersebut. Sebab, dia memastikan bahwa pemerintah Indonesia mampu. Itu dia ceritakan dalam webinar UGM yang turut dihadiri Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto.
"Mengenai health (kesehatan) tadi saya singgung kepada World Bank.World Bank menawarkan banyak sekali bantuan, Pak Airlangga, tapi saya katakan kita cukup," kata dia Selasa (17/11/2020).
Pihak World Bank, lanjut Luhut mengatakan sudah menyiapkan anggaran untuk kebutuhan vaksinasi. Tapi Luhut tetap menolak.
"Dia bilang 'kami menyiapkan budget untuk vaksin', saya bilang 'kita cukup'," sebutnya.
Baca juga: Luhut 'Bawa' Omnibus Law ke Bos Bank Dunia |
2. Tawarkan Sektor Lingkungan
Untuk sektor kesehatan, Luhut menolak mentah-mentah tawaran World Bank. Tapi Mantan Menkopolhukam itu mempersilahkan mereka memberikan bantuan untuk program lingkungan.
Luhut pun menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia memiliki program penanaman kembali (replanting) mangrove seluas 630.000 hektar. Dia katakan, itu adalah program replanting mangrove terbesar di dunia.
"Saya katakan kami membuat policy (kebijakan) ini adalah untuk generasi yang akan datang, cucu-cucu kita semua. Jadi, kami tidak sekadar hanya untuk menyenangkan kalian. Jadi, kalian juga jangan merasa bahwa kami ini harus menservis kalian, ndak ya, kami servis pertama adalah generasi yang akan datang di rakyat Indonesia," paparnya.
"Dan itu saya kira message (pesan) itu very clear (sangat jelas) karena jangan mereka menganggap bahwa kita itu tidak ada disiplin atau kurang memperhatikan masalah lingkungan," tambah Luhut.