Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki memaparkan masalah yang terjadi pada sektor pangan di Indonesia. Menurutnya kebanyakan petani ataupun nelayan yang menjadi pelaku usaha selalu bekerja sendirian dan dalam skala kecil.
Dengan begitu petani dan nelayan ini tidak memiliki dukungan industri dari hulu ke hilir. Dia mengatakan pihaknya sedang melakukan pengembangan kelembagaan bagi para petani dan nelayan.
"Catatan kita, saat ini kita menghadapi usaha-usaha tani, nelayan, peternak itu selalu dalam skala kecil dan perorangan. Tata kelola usaha mereka juga belum modern, sehingga tidak memiliki dukungan industri hulu hilirnya," ujar Teten dalam webinar yang diadakan Kadin Indonesia, Rabu (18/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Solusi kami adalah mendorong petani untuk bangun kelembagaan usaha yang dikelola secara profesional dan dibangun secara keekonomian," lanjutnya.
Dia menjabarkan saat ini saja untuk sektor pangan rantai pasoknya sangat panjang. Untuk itu para petani, nelayan, maupun peternak kecil harus bisa berlembaga, dia menyebutnya sebagai farming corporation.
"Tadi saya perjelas tantangan sektor pangan ini rantai pasok yang rumit dan panjang, petani ke pengepul, ke pengepul besar, ke pasar induk, ke pasar tradisional baru sampai pelanggan. Makanya kita mau bangun kelembagaan usaha bagi mereka," ungkap Teten.
Berlanjut ke halaman berikutnya.
Simak Video "Jokowi Ingin Ada Korporasi Nelayan-Petani, Berkaca dari Spanyol"
[Gambas:Video 20detik]