Sri Mulyani Masih Galau Cukai Rokok Naik

Sri Mulyani Masih Galau Cukai Rokok Naik

Hendra Kusuma - detikFinance
Rabu, 18 Nov 2020 18:05 WIB
Menkeu Sri Mulyani mengusulkan iuran BPJS Kesehatan yang baru sebesar Rp 160.000 per bulan per jiwa untuk kelas 1.
Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menceritakan telah terjadi demo mengenai kebijakan tarif cukai hasil tembakau (CHT) atau cukai rokok belakangan ini. Padahal, pemerintah sendiri sampai saat ini belum menetapkan kebijakan yang akan diberlakukan pada tahun 2021 ini.

Sri Mulyani mengatakan demo mengenai tarif cukai rokok dilakukan oleh para tenaga kerja dan para petani tembakau di kawasan Monas, Jakarta Pusat.

"Kemarin ada demo dari para buruh rokok, mereka datang ke Monas minta bertemu presiden, petani juga ada yang demo meminta agar (tarif cukai rokok) nggak naik, sementara di sisi lain ada yang minta naik," kata Sri Mulyani saat menjadi pembicara kunci di acara kuliah umum FEB Universitas UI secara virtual, Rabu (18/11/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sri Mulyani memastikan hingga saat ini pemerintah belum memutuskan mengenai kebijakan tarif cukai rokok untuk tahun 2021. Menurut dia, pemerintah harus mempertimbangkan lima aspek terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan.

Sebanyak lima aspek yang menjadi pertimbangan adalah, prevalensi merokok pada anak-anak dan wanita, kesehatan, tenaga kerja, petani, rokok ilegal, dan terakhir mengenai penerimaan negara.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut Sri Mulyani mengungkapkan, kelima aspek ini sangat penting dalam menentukan kebijakan tarif cukai rokok bagi pemerintah. Dia bilang, kelima aspek ini tidak ada yang dianggap paling prioritas sehingga pemerintah harus mencari titik keseimbangan dari lima aspek tersebut.

"Tidak ada satupun yang merasa dia paling menang karena kalau bicara prevalensi merokok jelas ada anak-anak, wanita, orang dewasa harus dilindungi," katanya.

"Di sisi lain, tidak merokok ada manusia, para buruh, dan dari sisi harga yang tinggi makin senang bikin rokok ilegal dan teman-teman Bea Cukai harus lari ke sana kemari melihat sudut rumah ada rokok ilegal atau tidak," tambahnya.

Oleh karena itu, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengungkapkan pemerintah belum memutuskan waktu mengumumkan kebijakan tarif cukai rokok tahun 2021.

"Pasti nanti akan kita keluarkan pada waktunya dan itu tujuannya adalah untuk bisa mencapai tujuan yang paling optimal di dalam objektif yang banyak," ungkapnya.


Hide Ads