Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan stok beras nasional aman hingga Juni tahun depan. Stok beras dijamin aman meskipun ancaman La Nina mengintai.
"Jadi walaupun ancaman La Nina ini ada, tapi kita ada konsep untuk hadapinya," kata Syahrul dalam webinar bersama Kadin Indonesia, Rabu (18/11/2020).
Dia memprediksi di tahun ini ada sisa stok beras 6-7 juta ton. Stok beras tahun ini sekitar 31 juta ton dan estimasi konsumsi sekitar 20 juta ton.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk 2020 stok awal kita ada 5,9 juta ton produksi beras di tahun ini udah ada jadi 31 juta ton lebih. Sementara konsumsi total 2020 diperkirakan BPS 20 jutaan lebih. Maka akan tersisa stok akhir memasuki 2021 sekitar 6-7 juta ton," ungkap Syahrul.
"Maka insyaallah kebutuhan beras aman dengan kondisi yang ada," katanya.
Syahrul menyatakan pihaknya sedang mengejar produksi di musim tanam Oktober-Maret. Dari produksi tersebut akan ada 18,5 juta ton beras di Maret 2021.
Dia mengatakan bila ditambah dengan stok di tahun 2020 sebesar 7 juta ton dan konsumsi sekitar 15 juta ton, diprediksi masih ada 9 juta ton beras di bulan Juni.
"Maka jadi akan ada hasil panen 18,5 juta ton beras pada Maret. Kalau ada beras segitu dan carry over 7 juta ton, konsumsi 15 juta, maka stok di Juni masih ada 9 juta," urai Syahrul.
(ara/ara)