Dapat BLT Gaji Rp 1,8 Juta, Guru Honorer Ini Akhirnya Bisa Servis HP

Dapat BLT Gaji Rp 1,8 Juta, Guru Honorer Ini Akhirnya Bisa Servis HP

Danang Sugianto - detikFinance
Kamis, 19 Nov 2020 15:15 WIB
Ilustrasi THR
Foto: Muhammad Ridho
Jakarta -

Pada 17 November 2020 kemarin Kemendikbud telah meluncurkan program bantuan subsidi upah (BSU) untuk pendidik dan tenaga pendidik non-PNS alias honorer. Bantuan ini disalurkan dalam bentuk bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp 1,8 juta.

Ternyata sudah banyak dari para guru honorer yang telah menerima BLT gaji ini. Milla Faldiah Nur misalnya, Guru SMAS Handayani Pekanbaru itu sudah mendapatkan bantuan tepat pada hari peluncuran program BSU ini dilakukan. Ketika ditanya akan dipergunakan untuk apa bantuan tersebut, Milla mengaku untuk mengisi stok kebutuhan pangan.

"Ya sesuai tujuan pemerintah, tentu dana ini untuk kebutuhan ekonomi kami, kebutuhan primer. Rencananya stok sembako," ucapnya dalam acara webinar, Kamis (19/11/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain buat sembako, Milla mengaku akan menggunakan uang BLT gaji itu untuk service HP. Dia mengaku HP-nya sudah rusak. Sementara biaya service HP tidak murah, apalagi untuk beli HP baru.

Padahal perangkat itu sangat dibutuhkannya untuk proses belajar mengajar dan berkomunikasi dengan para muridnya.

ADVERTISEMENT

"Kebetulan HP saya harus di service, karena HP itu penting sekali buat belajar mengajar," ucapnya.

Milla yang merupakan guru honorer di sekolah swasta mengaku mengalami kendala dari sisi penghasilan. Gajinya selama ini berasal dari SPP para murid. Sementara ternyata ada beberapa orangtua murid yang tidak bisa membayar SPP.

"Kalau di sekolah swasta kan full gaji kami dari SPP siswa. Kemarin ada kendala orang tua siswa mengalami krisis ekonomi. Mereka tidak bisa membayar SPP. Jadi kami terancam tidak menerima gaji karena harus menunggu SPP dari orang tua siswa," terangnya.

Milla pun berbagi keluh kesahnya selama menjalani metode pendidikan online. Dia mengaku kesulitan untuk memberikan motivasi kepada muridnya untuk belajar.

"Dari segi suasana belajar tentu sangat berbeda bagi mereka yang belajar di rumah dengan di sekolah langsung sama guru. Dari segi motivasi mereka juga harus lebih keras. Kami sangat bekerja kelas dalam hal motivasi," ucapnya.


Hide Ads