Erick Thohir Datangkan Ulama NU Ceramah di 22 Masjid BUMN

Erick Thohir Datangkan Ulama NU Ceramah di 22 Masjid BUMN

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Jumat, 20 Nov 2020 15:46 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir
Foto: Menteri BUMN Erick Thohir (Achmad Dwi Afriyadi/detikcom)
Jakarta -

Para ulama dari Nahdlatul Ulama (NU) akan mengisi ceramah dan kajian di berbagai masjid yang terdapat di seluruh perkantoran BUMN. Hal ini merupakan kelanjutan kerja sama antara Kementerian BUMN dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang diteken September lalu.

Kerja sama ini meliputi berbagai program terkait pemberdayaan sumber daya manusia, optimalisasi peran usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), hingga pembinaan masyarakat dan tanggung jawab sosial serta lingkungan.

Keterlibatan para kyai dan ustaz dari NU untuk mengisi kajian dan ceramah di lingkungan masjid BUMN merupakan bagian dalam pembinaan dan pemberdayaan sumber daya manusia agar sesuai dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ajaran Islam yang disyiarkan NU serupa dengan pencanangan nilai Akhlak di BUMN, yakni bertujuan membangun dan mengembangkan insan masyarakat yang bertaqwa kepada Allah, cerdas, trampil, berakhlak mulia, tentram, adil, dan sejahtera. Kami melibatkan peran aktif NU agar Islam ramah ala NU dapat mewarnai pemahaman keagamaan di lingkungan seluruh BUMN," jelas Menteri BUMN Erick Thohir dalam keterangan tertulis, Jumat (19/11).

Dalam waktu dekat, para kyai dan ustaz dari NU akan menjadi khatib dan imam salat Jumat di 22 masjid yang ada di lingkungan BUMN di Jakarta dan Tangerang.

ADVERTISEMENT

Tercatat ada tujuh masjid di Jakarta Pusat, sembilan di Jakarta Timur, empat di Jakarta Selatan, serta masing-masing satu masjid di Jakarta Utara dan Tangerang yang menjadi inisiator kerjasama syiar Islam tersebut. Semua masjid tersebut berada dalam lingkungan 17 BUMN.

"Saya berharap program ini bisa membentuk seluruh karyawan BUMN memiliki aqidah yang benar berdasarkan ilmu, menjadikan Al-Qur'anul dan As-Sunnah sebagai pedoman dalam memahami tauhid yang sesuai pemahaman Salafush Shalih, sekaligus membentengi dari pemikiran-pemikiran yang menyimpang dalam Islam," lanjut Erick Thohir.

(acd/ara)

Hide Ads