Presiden Joko Widodo (Jokowi) malam ini kembali mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 secara virtual. Dalam pertemuan hari kedua ini tema yang diangkat adalah membangun masa depan yang inklusif, berkelanjutan dan berketahanan.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, hari ini Jokowi berkesempatan untuk berbicara dalam forum tersebut. Intinya jokowi berbicara mengenai pentingnya untuk bangkit dari masa pandemi COVID.-19
"Di dalam KTT G20 hari ini Presiden Republik Indonesia antara lain menyatakan, pandemi ini telah memberikan pelajaran berharga bagi kita semua dan ini waktu kita untuk melakukan introspeksi. Bukan hanya untuk pulih dari krisis kesehatan dan ekonomi, namun bangkit dan tumbuh lebih kokoh lagi. Hal ini bisa diwujudkan jika terdapat visi besar, aksi besar dan perubahan yang besar. Big pashion, big action and big transformation," terangnya dalam keterangan pers virtual, Minggu (22/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Retno menambahkan, Jokowi juga menyatakan Indonesia ingin melakukan transformasi yang besar, serta menuju ekonomi lebih hijau dan berkelanjutan. Intinya geliat pemulihan ekonomi tidak lagi mengabaikan perlindungan terhadap lingkungan.
"Presiden mengatakan menurut WEF potensi ekonomi hijau sangat besar, peluang bisnis ekonomi hijau dikatakan dapat mencapai nilai sebesar US$ 10,1 triliun dan dapat menciptakan 395 juta lapangan pekerjaan baru hingga 2020," tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Jokowi memamerkan Indonesia telah melakukan terobosan dengan memanfaatkan biodiesel B30 untuk BBM. Selain itu juga akan dilakukan green diesel B100 yang akan menyerap 1 juta ton sawit produksi petani. Serta rencana melakukan pemasangan ratusan ribu pembangkit listrik tenaga surya atau PLTS atap di sektor rumah tangga.
Tak hanya itu, Jokowi juga memamerkan Omnibus Law Cipta Kerja yang belum lama ini disahkan menjadi undang-undang. Dalam UU tersebut Jokowi menegaskan bisa memberikan kepastian persyaratan perizinan dalam hal lingkungan.
"Presiden di dalam pernyataannya juga menyampaikan bahwa Undang Undang Cipta kerja yang baru saja disahkan oleh parlemen juga memberikan kepastian terkait persyaratan izin lingkungan, analis dampak lingkungan dan pembentukan dana rehabilitasi lingkungan," terang Retno.
Jokowi juga menjamin UU Omnibus Law Cipta Kerja memberikan perlindungan bagi hutan tropis sebagai benteng pertahanan terhadap perubahan iklim.
"Di bagian akhir pernyataannya, Presiden menyampaikan bahwa recovering together and stronger, memerlukan visi aksi dan transformasi yang besar. Dan inilah yang harus dilakukan oleh negara G20 untuk membangun ekonomi dunia yang lebih inklusif berkelanjutan dan resilience," tutupnya.
(das/dna)