Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengungkapkan perbedaan program Kartu Prakerja apabila pandemi Corona tidak menimpa dunia dan berdampak ke Indonesia.
Moeldoko yang juga menjabat sebagai Wakil Komite Prakerja ini mengungkapkan pada awalnya program ini diinisiasi Presiden Joko Widodo untuk memperkuat kemampuan sumber daya manusia di Indonesia.
Di samping itu, pemerintah memberikan sedikit insentif untuk para pesertanya sebagai 'uang jalan'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dulu, awalnya Presiden itu mau membekali pekerja di sini, diperkuat, dibekali (kemampuannya). Lalu uang jalannya untuk logistik sedikit," ungkap Moeldoko dalam webinar bersama Kartu Prakerja, Senin (23/11/2020).
Pandemi membuat format program ini pun sedikit berubah. Insentif yang tadinya diberikan untuk uang jalan justru diperbanyak. Dia menyatakan, bila pandemi berakhir, maka formatnya akan kembali seperti rencana awal.
"Sekarang ada pandemi, ini karena semua menghadapi situasi sulit. Maka pembekalannya sedikit berkurang, tapi logistiknya diberikan lebih banyak. Nah kalau pandemi selesai, maka kembali ke awalnya yang tadi," ungkap Moeldoko.
Namun, menurut Moeldoko baik ada pandemi maupun tidak, tujuan program Kartu Prakerja tetap tak berubah. Yaitu menyiapkan sumber daya manusia di Indonesia menjadi berkualitas.
Terlebih lagi dia mengatakan dengan adanya UU Cipta Kerja maka akan ada banyak investasi yang banyak menciptakan lapangan kerja. Dengan program Kartu Prakerja sumber daya manusia Indonesia langsung siap mengisi setiap kesempatan kerja yang dibuka.
"Satu sisi lain kan gambarannya kita ini mau memberikan regulasi yang penuh dengan kepastian dan kemudahan investasi. Maka akan ada gelombang besar, karena banyak orang berdatangan dan akan membangun berbagai industri dan manufaktur di sini," ujar Moeldoko.
"Maka tadi orang kita akan siap, karena disiapkan sejak awal. Jadi kita sudah siapkan nih tenaganya, nggak perlu dari luar lagi," lanjutnya.
(eds/eds)