Orang Tajir Sih Mau Genjot Belanja Lagi, Asalkan...

Orang Tajir Sih Mau Genjot Belanja Lagi, Asalkan...

Vadhia Lidyana - detikFinance
Senin, 23 Nov 2020 21:07 WIB
Ilustrasi belanja online
Ilustrasi/Foto: Shutterstock
Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) melihat kondisi di mana masyarakat kelas menengah ke atas atau orang-orang kaya di Indonesia menahan belanjanya. Hal itu terbukti dengan meningkatnya jumlah tabungan di perbankan.

Selain itu, Sekretaris Eksekutif I Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (Komite PC-PEN) Raden Pardede mengatakan, ekonomi Indonesia di kuartal IV ini bisa kembali positif jika orang-orang kaya tak lagi pelit berbelanja.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun mengatakan pemicu orang-orang tajir Indonesia mulai belanja lagi sangat tergantung pada penanganan dari virus Corona.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau sektor kelas menengah atas tergantung confidence karena bagi mereka keamanan dan kesehatan itu prioritas bukan pada masalah constraint daya beli. Buat mereka, mereka mau melakukan kegiatan apakah untuk tourism, konsumsi yang lain, asalkan mereka bisa diyakinkan bahwa pencegahan COVID-19 atau disiplin protokol kesehatan itu terjadi sehingga tidak terjadi penularan," ungkap Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa edisi November, Senin (23/11/2020).

Selain protokol kesehatan, kehadiran vaksin Corona bisa menumbuhkan kepercayaan orang-orang tajir untuk berbelanja. Sebelum adanya vaksin, cara pemerintah memperkuat pengendalian COVID-19 adalah dengan terus bekerja sama baik di dalam negeri, maupun lintas negara untuk menekan kasus baru COVID-19, terutama mencegah terjadinya gelombang kedua Corona (second wave).

ADVERTISEMENT

"Oleh karena itu kita akan terus-menerus bekerja sama. Di dalam G20 disampaikan, kerja sama antar negara jadi sangat penting buat kita untuk bersama-sama menghadapi COVID-19, terutama dalam menghadapi kemungkinan terjadinya second wave," tuturnya.

Langsung klik halaman berikutnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Askolani mengatakan, penanganan kasus COVID-19 di sektor transportasi dan pariwisata adalah cara utama untuk meningkatkan konsumsi masyarakat kelas menengah ke atas.

"Jadi tentunya ini menjadi concern pemerintah gimana ke depan protokol daripada untuk penerbangan dan wisata bisa betul-betul ditegakkan sehingga bisa memacu kegiatan ekonomi lebih tinggi di kuartal IV dan berikutnya," ujar Askolani.

Harapannya, dengan upaya itu permintaan dari kelas menengah atas bisa bangkit kembali.

"Bagaimana untuk menengah ke atas? Ini memang masih menjadi tantangan kita bagaimana dari sisi pemerintah bisa meyakinkan kepada penduduk Indonesia bahwa protokol untuk implementasi menjaga kesehatan itu betul-betul dilakukan. Dan kalau itu diterapkan secara disiplin harapannya dunia usaha mulai membuka untuk melakukan aktivitasnya, kemudian demand bertambah. Misalnya di mal, kegiatan-kegiatan di kota-kota banyak provinsi itu sudah mulai jalan termasuk untuk rumah makan dan lain-lain," papar Askolani.


Hide Ads