3 Cerita Luhut Bolak-balik 4 Kali ke Gedung Putih

3 Cerita Luhut Bolak-balik 4 Kali ke Gedung Putih

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 24 Nov 2020 19:00 WIB
Menko Luhut Pandjaitan bertemu Presiden AS Donald Trump (Kemenko Marves).
Foto: Menko Luhut Pandjaitan bertemu Presiden AS Donald Trump (Kemenko Marves).
Jakarta -

Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menceritakan pengalamannya saat melakukan kunjungan ke Washington DC, Amerika Serikat (AS). Dia mengaku sempat bolak-balik ke Gedung Putih.

Dia bercerita selama di AS dirinya sampai bolak-balik 4 kali selama kurun waktu 3 hari. Bagaimana ceritanya?

1. Bertemu Pejabat Tinggi

Dia mengatakan dirinya bertemu dengan pejabat tinggi di sana. Mulai dari Presiden Donald Trump, Wapres Mike Pence, penasihat presiden Jared Kushner, hingga CEO IDFC Adam Boehler.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya baru kembali dari Washington. Di sana bertemu dengan banyak pejabat tinggi, saya bertemu Presiden Trump dan kemudian Wapres Pence. Ada juga Jared Kushner dan Adam Boehler, semua petinggi-petinggi di sana," ungkap Luhut dalam webinar CEO Networking 2020, Selasa (24/11/2020).

2. Bolak-balik 4 Kali

Uniknya, dia mengklaim dirinya sebagai pejabat pemerintah yang pertama kali dalam sejarah mengunjungi White House hingga 4 kali dalam kurun waktu 3 hari.

ADVERTISEMENT

"Mungkin baru pertama kali dalam sejarah Indonesia ada pejabat republik sampai 4 kali ke White House dalam 3 hari. Hari pertama saya 2 kali bolak balik ke sana, kita merundingkan banyak hal," ujar Luhut.

3. Apresiasi Pemerintah AS buat Jokowi

Dia mengatakan pemerintah AS sangat mengapresiasi langkah Indonesia untuk menangani COVID-19 baik di sektor kesehatannya maupun dalam pemulihan ekonomi. Dia mengatakan pemerintah AS menilai apa yang dilakukan pemerintah Indonesia patut dicontoh.

"Mereka sangat apresiasi Indonesia. Salah satunya adalah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan juga penanganan COVID dan ekonomi yang menurut mereka dianggap sangat bisa untuk dicontoh," kata Luhut.

"Dalam aspek ekonomi menyangkut masalah bagaimana kita memelihara fiskal dan moneter, ini disampaikan dengan baik," ujarnya.

(ara/ara)

Hide Ads