Jauh sebelum nama Jack Ma diperhitungkan sebagai orang terkaya di China, William Lei Ding telah menjadi orang terkaya China di tahun 2003. Bahkan gelar tersebut diraih di usia yang masih muda, tepatnya 32 tahun.
Tak berbeda dari Jack Ma, Ding meraih kekayaannya juga dari bisnis teknologi, tepatnya video game. Dia merupakan pendiri sekaligus CEO dari perusahaan game ternama asal negeri bambu, NetEase.
Sebelum kaya raya karena video game, Ding sempat bekerja sebagai pegawai di instansi pemerintah. Setelah mendapatkan gelar di bidang teknologi komunikasi dari Universitas Sains dan Teknologi Elektronik China, Ding mulai bekerja di departemen luar negeri setempat di Ningbo sebagai insinyur.
Tak lama berselang, dia pindah ke Guangzhou di provinsi selatan Guangdong. Di sana dia memilih bekerja di perusahaan perangkat lunak analitik yang berbasis di AS, Sybase.
Memiliki pengalaman di dunia teknologi, Ding memberanikan diri untuk mendirikan NetEase pada Juni 1997. Di awal berdiri, perusahaannya ini hanya memiliki 3 karyawan.
Pada awalnya, NetEase merupakan perusahaan hosting yang memberikan 163 domain email yang populer di China saat itu. Tak butuh waktu lama, perusahaannya pun berhasil membuat suatu lonjakan besar saat melantai di bursa Nasdaq pada medio 1999/2020.
Namun, meski berhasil meraup US$ 70 juta saat melakukan penawaran awal di Nasdaq, setahun kemudian NetEase harus menghadapi skandal keuangan yang membuat saham NetEase terpaksa ditangguhkan selama empat bulan.
Di tengah kesulitan memulihkan nama baik di mata investor, Ding melihat peluang besar pada dunia game. Perusahaannya pun langsung melakukan investasi besar-besaran dalam pengembangan game online multiplayer.
Hasilnya pun terbayar instan, di tengah gegap gempita kemunculan internet, game online pun ikut laku di pasaran. Hingga akhirnya, hanya dua tahun kemudian, bisnis game telah menjadikan Ding orang terkaya di China.