.webp)
Di tahun 2003 dia menjadi orang dengan harta terbanyak nomor satu di China. Saat itu kekayaannya mencapai US$ 2,95 miliar atau sekitar Rp 41,5 triliun (dalam kurs Rp 14.100).
Salah satu gebrakan besarnya adalah merilis sebuah game yang terinspirasi oleh novel abad ke-16, Journey to the West di tahun 2015 untuk versi telepon seluler. Game itu langsung memiliki 310 juta pengguna di tahun yang sama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada tahun 2016, versi aplikasi seluler dari Fantasy Westward Journey telah menghasilkan US$ 800 juta, hanya di China saja. Pencapaian yang cukup baik, mengingat tahun itu demam game Pokémon Go menguasai dunia.
Mereka juga bermitra dengan America's Blizzard Entertainment untuk menghadirkan judul-judul game populer seperti World of Warcraft dan StarCraft ke gamers di China.
NetEase juga sempat meluncurkan bisnis komik spin-off pada tahun 2015. Pada tahun 2018, platform tersebut menerbitkan lebih dari 2.000 seri buku komik.
Kontennya berasal dari 600 artis dari China dan luar negeri yang telah memberikan hak distribusi eksklusif untuk konten mereka kepada 40 juta pengguna terdaftar di platform tersebut.
NetEase juga menandatangani kesepakatan kolaborasi dengan Marvel Comics pada 2017. NetEase sekarang menerbitkan berbagai judul Marvel termasuk Captain America dan Iron Man di China.
Meski akhirnya bisnis itu belakangan ditinggalkan NetEase dengan menjualnya ke aplikasi streaming anime Bilibili.
Di luar bisnis gamenya pada NetEase, Ding Lei punya bisnis yang unik, yaitu beternak babi. Bahkan, di tahun 2012 Ding rela menyisihkan uangnya sebesar US$ 16 juta untuk melakukan investasi pada peternakan babi organik. Ding melihat bisnisnya ini adalah cara untuk memberikan kesejahteraan kepada pemuda pedesaan di China.
Kini Ding memiliki total kekayaan sebesar US$ 29,18 miliar atau sekitar Rp 411 triliun di usia 49 tahun. Dilansir dari Forbes kekayaannya itu menempatkan Ding sebagai orang terkaya ke-11 di China.
(zlf/zlf)
