Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Begini Respons KKP

Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Begini Respons KKP

Tim detikcom - detikFinance
Rabu, 25 Nov 2020 10:54 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Susi Pudjiastuti pernah tertawa cekikikan gara-gara ia dijadikan meme. Gambar yang pernah bikin Susi tertawa ini sekarang dicetak besar dan dipajang di halaman kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Selasa (9/12/2014).
Foto: Hasan Alhabshy
Jakarta -

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo di Bandara Soekarno Hatta dini hari tadi. Penangkapan ini dilakukan terkait ekspor benih lobster.

Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Haeru Rahayu mengungkapkan belum mendapatkan informasi tersebut.

"Saya belum terinfokan, baru dapat info dari TV," kata dia saat dihubungi detikcom pukul 06.32, Rabu (25/11/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sama dengan Haeru, Staf Khusus Menteri KKP TB Ardi Januar mengaku saat ini belum bisa memberi pernyataan apapun berkaitan dengan ditangkapnya Edhy Prabowo oleh komisi anti rasuah itu.

Ardi menyebut KKP akan memberi informasi lengkap setelah menerima informasi jelas dari pihak KPK berkaitan dengan penangkapan Edhy.

ADVERTISEMENT

"Kami belum bisa berkomentar apapun (terkait penangkapan Edhy Prabowo), karena informasi yang diterima masih simpang siur. Kami akan memberi keterangan ketika sudah ada kejelasan. Terima kasih," kata Andri melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com.

Wakil ketua KPK Nurul Gufron membenarkan penangkapan tersebut. "Iya betul ditangkap," kata Ghufron kepada detikcom.

Nama Edhy Prabowo semakin dikenal sejak dia ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengemban tugas di KKP. Edhy Prabowo menggantikan menteri sebelumnya Susi Pudjiastuti.

Selama menjabat, tidak sedikit kebijakan Edhy Prabowo yang menuai kontroversi karena bertolak belakang dengan kebijakan sebelumnya. Salah satunya soal ekspor benih lobster yang tadinya dilarang, kini dibuka oleh Edhy Prabowo. Menurutnya, hal itu penting lantaran banyak nelayan yang hidupnya bergantung pada budidaya komoditas satu ini.


Hide Ads