Anggota Komisi IX DPR RI Krisdayanti menyoroti ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) imbas pandemi COVID-19 dan resesi ekonomi. Hal itu dia utarakan saat rapat kerja Komisi IX DPR RI bersama Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah.
Menurutnya butuh upaya konkrit dari pemerintah untuk mengatasi itu, mengingat lapangan pekerjaan yang tersedia di tengah merebaknya virus Corona sangat terbatas.
"Karena lapangan kerja yang disediakan tentunya tidak bisa memenuhi semua jumlah pengangguran yang ada sekarang, di tahun 2020 akhir ini nanti akan ada sekitar 15 juta pekerja yang kena imbas terkena PHK dari perusahaannya," kata dia Rabu (25/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Data Pekerjaan yang Paling Banyak Kena PHK |
Menurutnya perusahaan-perusahaan rintisan alias startup juga ikut terdampak oleh merebaknya virus Corona hingga akhirnya berguguran. Dirinya juga menyinggung penurunan daya beli masyarakat.
"Tentang daya beli masyarakat menurun dan hilangnya pendapatan yang mereka dapatkan, ini yang saya rasakan kemarin turun di dapil masif sekali pengaduan tentang turunnya daya beli masyarakat, dan juga mereka mati-matian untuk memperjuangkan UMKM-nya. Tapi karena daya beli masyarakatnya kecil sekali akhirnya harus kehilangan pekerjaan dan lain-lain," sebutnya.
Resesi ekonomi, lanjut wanita yang familiar dengan panggilan KD itu mengatakan juga akan memicu gelombang PHK.
"Ini yang akan menambah jumlah orang miskin baru dan juga akan meningkatnya kriminalitas yang ada di daerah," ujarnya.
"Maka dari itu saya tadi sampaikan bagaimana cara konkret untuk memberikan perlindungan dan meningkatkan para pekerja kita supaya mereka tidak menjadi pengangguran, mengingat mereka juga harus menjadi tulang punggung dalam keluarganya," tambah KD.
Baca juga: Dampak Resesi Nyata, Badai PHK Kian Terasa |