Ekonom senior Faisal Basri mengungkapkan pentingnya pengembangan industri manufaktur dibandingkan industri padat karya. Pengembangan industri manufaktur dianggap lebih ampuh untuk menekan tingkat pengangguran.
Dia mengatakan, di tengah pandemi hanya sedikit sektor industri yang masih mampu tumbuh, salah satunya pertanian. Pengembangan industri pertanian, dikatakan Faisal harus lebih mengarah ke manufaktur dibandingkan padat karya.
Apalagi tingkat pengangguran terbuka (TPT) nasional saat ini mencapai 9,7 juta orang atau setara 7,07% terhadap produk domestik bruto (PDB). Menurut dia, TPT nasional kebanyakan didominasi oleh para angkatan kerja dengan usia muda alias milenial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya melihat ini momentum membenahi sektor pertanian, dan memodernisasi sektor pertanian, bukan dengan buat food estate di Kalteng itu tak selesaikan dengan permasalahan, manufaktur yang harus dikembangkan menurut saya bukan padat karya," kata Faisal dalam webinar proyeksi ekonomi Indonesia 2021, Kamis (26/11/2020).
Menurut dia mayoritas TPT paling besar diduduki oleh para tamatan vokasional, disusul oleh tamatan SMA, Diploma, dan sarjana. Lebih lanjut dia mengatakan, pengangguran yang berasal dari tamatan SMP dan SD justru lebih kecil karena mereka dinilai lebih mudah mendapat kerja.