Varigata merupakan terminologi yang digunakan ketika terdapat variasi warna pada satu tanaman tunggal. Biasanya, kaktus itu identik dengan warna hijau, namun yang berada di halaman rumah Om Andre ini warnanya bervariasi.
"Kalau soal varigata saya jelasin nih, mungkin ada yang nggak tahu yah. Jadi kalau miha itu varigatanya warna-warni, kalau misalnya anda tahu varigata tanaman biasa ini contoh cuma kuning doang, kalau tidak varigata cuma hijau. Nah kalau Miha ini varigatanya warna-warna makanya cakep dan harganya juga cakep," kata Ivan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andre menjelaskan, untuk mendapatkan kaktus varigata tidaklah mudah. Sebab, dari ratusan proses semaian biji hanya bisa mendapat 1 sampai 10 yang varigata.
Selain Miha, Ivan juga memperlihatkan kaktus jenis Lophophora, kaktus ini berbentuk bulat dan beranak atau klaster dengan bulu lebat di bagian atas. Bulu lebat tersebut merupakan bagian dari daun kaktus jenis Lophophora. Dari segi harga, Ivan mengatakan mahalnya jenis Lophophora juga dikarenakan terdapat varigata.
"Contoh varigata bentuknya ribs (tulang) twister melingkar, ini sangat jarang di sini. Harganya Rp 20 juta," jawab Andre.
Sedangkan untuk kaktus jenis LB Hybrid varigata, Ivan menjelaskan kaktus ini merupakan persilangan antara jenis Miha dengan LB. Bentuknya hampir sama dengan Miha namun tulang atau batang dari kaktus LB Hybrid Varigata ini lebih pipih atau kecil. Mengenai harga, dikatakan Andre tergantung dari corak varigata di tanaman tersebut. Mulai dari RP 3 juta hingga Rp 10 juta per pot.
"Ini LB silang Miha yang langka, jadi pasti mahal walaupun masih kecill," kata Andre.
Selain varigata, Ivan menjelaskan salah satu penyebab mahalnya harga tanaman kaktus adalah proses perawatannya yang membutuhkan waktu lama untuk tumbuh besar.
"Yang menyebabkan harga kaktus mahal selain barangnya langka itu adalah pertumbuhannya lambat sekali, misalnya ini seukuran kuku ini butuh waktu 2 tahun sampai ke yang ini, yang ini kira-kira 4 cm atau 3 kalinya," ungkap Ivan.
(hek/fdl)