China sepakat memborong batu bara dari Indonesia. Kesepakatan itu tertuang dalam penandatanganan kerja sama antara Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) dengan China Coal Transportation and Distribution (CCTDA) terkait ekspor batu bara Indonesia ke China.
Adapun kerja sama itu diteken dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU) per Rabu, 25 November 2020 kemarin dalam acara Matchmaking China-Indonesia Coal Procurement Meeting yang diadakan secara virtual. Diteken oleh Ketua Umum APBI Pandu Patria Sjahrir dan Liang Jia Kun dari CCTDA ini.
Dengan ditandatanganinya MoU itu, keduanya sepakat untuk menjalankan kontrak pembelian batu bara mulai tahun 2021 dan berkomitmen untuk melaksanakan isi kontrak. Jangka waktu kerjasama ini sendiri berlangsung selama 3 tahun dengan nilai kesepakatan tersebut sebesar US$ 1,46 miliar atau Rp 20,6 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, dalam kerjasama tersebut juga terdapat pembahasan lainnya. Di antaranya kesepakatan jumlah volume ekspor Indonesia ke China untuk tahun 2021. Namun, tidak dibeberkan rincian volume ekspor yang dimaksud. Meski begitu, APBI menekankan bahwa dalam pokok kerjasama itu, kuantitas target ekspor batubara dari Indonesia akan ditinjau setiap tahunnya.
Dalam kerja sama ini juga diperlukan penetapan indeks harga yang bisa dinegosiasikan secara berkala sebagai acuan harga impor batubara ke China dari Indonesia.
"Kesepakatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para pelaku industri batu bara dalam kepastian ekspor batubara ke Indonesia dan ke China sehingga menjadi sentimen positif dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional Indonesia," ujar Pandu dalam rilis resminya yang diterima detikcom, Jumat (27/11/2020).
Lanjut ke halaman berikutnya>>>