Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi membeberkan sejumlah keuntungan industri bila memanfaatkan Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat ketimbang Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta.
Pertama, dia menjelaskan bahwa industri-industri di antara kawasan kedua pelabuhan itu, jaraknya memang lebih dekat ke Pelabuhan Tanjung Priok, tapi dari sisi waktu akan lebih cepat ke Pelabuhan Patimban.
"Dibandingkan dengan waktunya memang akan lebih cepat ke arah yang Patimban, walaupun memang dari sisi jaraknya ke Tanjung Priok lebih cepat," katanya dalam diskusi virtual, Jumat (27/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kenapa dari sisi waktu lebih cepat ke Pelabuhan Patimban? karena melihat kepadatan lalu lintas dari Karawang/Bekasi ke arah Tanjung Priuk.
Perbandingannya adalah ke Tanjung Priok jarak tempuhnya 60-70 km, dan saat lalu lintas normal memakan waktu 2-2,5 jam, saat padat bisa 5 jam. Sementara itu, jarak ke Pelabuhan Patimban via Pantura sekitar 100 km, dan saat lalin normal memakan waktu 2 jam, saat padat 3 jam.
"Dan yang jelas nanti seandainya jalan tol akan terbangun dengan jarak perkiraannya sekitar 77 km itu akan lebih efektif lagi dari sisi waktu, yaitu bisa sekitar 1,5 jam dari bangkitan kawasan industri sekitar Bekasi, Karawang sampai ke Patimban," paparnya.
Lalu dari segi biaya pun lebih hemat, khususnya untuk barang yang dikirim dari industri seperti di daerah Cirebon, mengingat jaraknya ke Tanjung Priok sangat jauh.
"Saat sekarang ini kalau akan ekspor barang dari Cirebon via Tanjung Priok jaraknya adalah 224 km, biayanya adalah sekitar Rp 4 juta. Kalau nanti akan menggunakan Pelabuhan Patimban jaraknya akan lebih dekat sekitar 116 km dengan biaya sekitar Rp 2 juta," tambahnya.