Dear Pak Jokowi, Ini Kriteria Pengganti Edhy Prabowo dari Pengusaha

Dear Pak Jokowi, Ini Kriteria Pengganti Edhy Prabowo dari Pengusaha

Vadhia Lidyana - detikFinance
Jumat, 27 Nov 2020 20:40 WIB
Presiden Jokowi
Foto: KRIS/BIRO PERS SETPRES
Jakarta -

Edhy Prabowo telah mengundurkan diri dari jabatan Menteri Kelautan dan Perikanan. Hal itu ia sampaikan melalui suratnya ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Saat ini, kursi Menteri Kelautan dan Perikanan diisi oleh Luhut Binsar Pandjaitan sebagai pejabat Ad Interim.

Dengan mundurnya Edhy setelah ditetapkan Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) sebagai tersangka di kasus ekspor benih lobster, maka pemerintah harus segera mencari pengganti. Lantas, bagaimana sosok Menteri Kelautan dan Perikanan yang diinginkan dunia usaha?

"Ini berlaku semua untuk semua posisi di kabinet. Agar sebaiknya itu ada posisi yang jelas. Walaupun dia orang partai, tetapi kami minta partai mengirimkan yang kira-kira masuk di kriteria itu. Pertama itu integritas, supaya tidak terjadi hal seperti ini. Kalau menterinya punya integritas, dia akan memilih Dirjen dan Direktur yang baik, baru bisa jalan," ungkap Ketua Perikanan dan Kelautan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Anton J Supit kepada detikcom, Jumat (27/11/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kriteria kedua yang penting menurut Anton adalah kemampuan di sektor kelautan dan perikanan. "Kalau dia jujur, tapi nggak punya kemampuan ya nggak bisa juga. Dan tentunya dia punya juga obsesi tinggi untuk memajukan sektor itu," ujar Anton.

Pandangan pengusaha lainnya soal kriteria calon pengganti Edhy Prabowo. Langsung klik halaman berikutnya.

ADVERTISEMENT

Dihubungi secara terpisah, Ketua Asosiasi Budi Daya Ikan Laut Indonesia (Abilindo) Wajan Sudja, berpendapat, sosok Menteri Kelautan dan Perikanan yang dibutuhkan ialah yang bisa berkomunikasi dengan pengusaha dan juga nelayan.

"Membangun dialog yang baik dengan pelaku usaha perikanan maupun nelayan sehingga memahami masalah di sektor perikanan baik perikanan budidaya, perikanan tangkap, maupun pengolahan perikanan," kata Wajan kepada detikcom.

Selain itu, ia berharap sosok pengganti Edhy bisa melanjutkan program penyederhanaan regulasi dalam sektor perikanan dan kelautan.

"Melanjutkan de-regulasi yang sudah dimulai sesuai dengan Instruksi Presiden nomor 7 tahun 2016 dengan merevisi semua aturan-aturan yang menghambat. Ada 29 aturan menurut daftar dari Kemenko Kemaritiman dan Investasi," imbuh dia.

Selain kedua sosok di atas, Wakil Ketua Umum, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto juga mengharapkan hal serupa. Yugi berharap, sosok pengganti Edhy nantinya bisa menyelesaikan program-program di KKP yang tertunda.

"Keputusan kan di Presiden, yang penting yang mampu mengelola ,terserah dari background mana saja, partai, akademisi, profesional, yang penting bisa komunikasi dengan nelayan atau stakeholder, atau industri. Banyak program yang harus dieksekusi, semoga tidak terpending terlalu lama," pungkas Yugi.


Hide Ads