Setelah lama menanti, Pulau Sumatera akhirnya punya jalan tol yang menyambungkan semua provinsinya. Sayangnya, Jalan Tol Trans Sumatera ini menyimpan cerita yang kurang enak.
Pasalnya, tol pertama di Sumatera itu kabarnya masih sepi. Alhasil mengundang aksi kejahatan dan tindak kriminal seperti begal dan pelanggaran tata tertib.
Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno mengatakan pihaknya pernah melakukan pantauan lapangan soal kondisi Tol Trans Sumatera.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya memang ada beberapa zona yang relatif lebih rawan dari kejahatan. Artinya tak semua ruas Jalan Tol Trans Sumatera rawan dengan kejahatan meski relatif masih sepi.
"Jadi itu hanya di ruas yang selatan saja, yang utara tidak. Di selatan ada dua wilayah yang rawan sekitar Mesuji dan Kayu Agung di daerah rawa-rawa, zona merah lah," kata Djoko kepada CNBC Indonesia, Kamis (26/11).
Baca selengkapnya di sini: Balada Tol Trans Sumatera: Sepi, Rawan Begal dan Truk Ugal-ugalan
(hns/dna)