Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah wisatawan muslim terbesar di dunia. Berdasarkan laporan, United Nations World Travel Organization (UNWTO) atau Organisasi Pariwisata Dunia di bawah Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Indonesia memiliki 11,6 juta wisatawan muslim yang gemar berwisata lintas negara.
Dengan jumlah yang besar itu, UNWTO juga mencatat wisatawan muslim Indonesia menghabiskan uang yang besar untuk berwisata ke luar negeri pada tahun 2019, yakni mencapai US$ 11 miliar atau sekitar Rp 158 triliun (kurs Rp 14.175). Hal itu disampaikan oleh Chairman Sofyan Corp, Riyanto Sofyan dalam virtual event Reimagine Halal in Asia (HIA) 2020.
"Kita memiliki 11,6 juta outbound tourist muslim, dan menghabiskan sekitar US$ 11,8 miliar per tahun. Indonesia ini 5 terbesar setelah Arab Saudi, UEA, Qatar, dan Kuwait. Jadi Indonesia juga salah satu pasar terbesar wisatawan muslim bagi dunia," kata Riyanto dalam talkshow HIA yang bertemakan Asia's Golden Age: 2021 and Beyond for Halal Ecosystem, Kamis (3/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Besarnya pengeluaran dari wisatawan muslim Tanah Air saat berwisata lintas negara itu mendudukkan Indonesia dalam daftar 5 negara dengan pengeluaran terbesar untuk wisata halal di dunia. Berikut daftarnya:
1. Arab Saudi sebesar US$ 24,3 miliar atau sekitar Rp 344 triliun per tahun
2. Uni Emirat Arab (UEA) sebesar US$ 17,2 miliar atau sekitar Rp 243 triliun per tahun
3. Qatar sebesar US$ 14,2 miliar atau sekitar Rp 201 triliun
4. Kuwait sebesar US$ 13 miliar atau sekitar Rp 184 triliun
5. Indonesia sebesar US$ 11,2 miliar atau sekitar Rp 158 triliun
Pengeluaran wisatawan muslim Indonesia itu mencakup 94% dari total pengeluaran wisatawan Tanah Air yang bepergian ke luar negeri. Secara keseluruhan, UNWTO mencatat wisatawan Indonesia yang pelesiran ke luar negeri menghabiskan uang hingga US$ 11,8 miliar atau sekitar Rp 167 triliun.
Di sisi lain, jumlah wisatawan muslim dunia memang terus mengalami peningkatan, yakni terakhir mencapai 200 juta orang di 2019. Hal itulah yang membuat dirinya memilih untuk fokus mengembangkan akomodasi terbaik untuk wisatawan muslim.
"Kenapa memilih segmen wisatawan muslim? Karena pasar wisatawan muslim itu berkontribusi 14,2% dari keseluruhan wisatawan internasional. Wisatawan muslim bukanlah sebagian kecil lagi, tapi salah satu segmen utama dari wisatawan internasional yang datang ke sebuah negara. Sehingga peluangnya sangat besar, apalagi melihat populasi masyarakat muslim di dunia mencapai 1,8 miliar orang," ujar Riyanto.
Terakhir, ia mengatakan wisatawan muslim ini berperan besar dalam memperluas pilihan destinasi wisata internasional, dan turunannya.
"Wisatawan muslim ini juga berperan memperluas pilihan destinasi wisata internasional, dan juga pilihan akomodasi baik perjalanannya, atau hotel atau penginapannya," pungkas dia.
(ara/ara)