Yakin Ekonomi RI Mulai Pulih, Jokowi Wanti-wanti Gelombang Dua COVID

Yakin Ekonomi RI Mulai Pulih, Jokowi Wanti-wanti Gelombang Dua COVID

Danang Sugianto - detikFinance
Kamis, 03 Des 2020 16:05 WIB
Poster
Foto: Edi Wahyono
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meyakini adanya sinyal-sinyal pemulihan ekonomi yang semakin jelas. Namun dia berharap semua pihak tidak lengah menghadapi pandemi COVID-19 yang menjadi akar masalah kemerosotan ekonomi.

"Sembilan bulan kita bekerja keras dalam mengatasi dampak pandemi. Menangani masalah kesehatan dan menangani masalah ekonomi secara bersamaan. Menjaga keseimbangan antara rem dan gas, menghambat penyebaran covid, membantu yang sakit agar segera sembuh, membantu masyarakat agar tetap produktif dan bertahan di tengah krisis," ucapnya dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (BI) 2020, Kamis (3/12/2020).

Menurut Jokowi kerja keras yang telah dilakukan itu mulai menampakkan hasil. Sinyal positif sudah terlihat baik dari sisi kesehatan maupun ekonomi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sisi perekonomian catatan pertumbuhan ekonomi menjadi tanda. Pada kuartal II-2020 ekonomi RI -5,32%, lalu di kuartal III-2020 -3,49%.

"Artinya telah melewati titik terendahnya, titik balik menuju membaik. Tren positif membaik, dan dengan momentum ini saya yakin kita akan bergerak lagi ke arah positif di triwulan keempat dan seterusnya," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Selain itu industri pengolahan juga mengalami perbaikan di bulan Oktober 2020. Menurutnya itu pertanda baik, sebab industri ini merupakan kontributor terbesar PDB.

"Neraca perdagangan yang mengalami surplus US$ 8 miliar di triwulan ketiga 2020 turut mendukung ketahanan sektor eksternal," tambahnya.

Dari sisi pasar modal dan keuangan juga menunjukkan hal yang positif. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) misalnya kini sudah bertengger di level 5.800-an sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga sudah bertengger di level Rp 14.100-an.

"Perbaikan kinerja IHSG terdorong oleh peningkatan indeks saham sektoral. Sektor industri dasar mengalami pemulihan indeks saham terbesar sejak penurunan tajam di 24 Maret 2020 lalu," terangnya.

Namun Jokowi menegaskan jangan pernah lengah dalam menghadapi pandemi COVID-19 meskipun sinyal perbaikan sudah semakin banyak. Sebab jika lengah kondisi ini berubah arah.

"Kita harus tetap hati-hati, tidak boleh lengah, dan kita harus disiplin menerapkan protokol kesehatan. Waspada agar jangan sampai terjadi gelombang yang kedua, yang akan sangat merugikan upaya dan pengorbanan yang telah kita lakukan," tegasnya.

(das/dna)

Hide Ads