Pusat perbelanjaan Golden Truly menyatakan telah melakukan penutupan secara permanen. Perusahaan mengumumkan kabar pahit itu melalui akun instagramnya beberapa hari lalu.
Mungkin bagi generasi muda saat ini tidak terlalu akrab dengan nama Golden Truly. Namun mall dan department store itu pernah berjaya di era 1980-1990an
Executive Director Retailer Services Nielsen Indonesia, Yongky Susilo mengatakan, Golden Truly bisa dibilang merupakan salah satu pionir swalayan di Indonesia. Perusahaan itu sudah mendirikan swalayan jauh sebelum toko-toko swalayan yang ada saat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Golden Truly dulu namanya terkenal karena memang salah satu pionir dalam hal toko swalayan," ucapnya kepada detikcom, Minggu (6/12/2020).
Namun menurut Yongki si 'Pionir' ini kurang dalam hal ekspansi. Perusahaan pun akhirnya beralih bisnis menjadi fashion department store dan mall.
Sebagai pionir, Golden Truly sebenarnya masih bisa bertahan. Sebab masih ada pelanggan setianya yang merasa memiliki hubungan kenangan. Selain itu Golden Truly juga memiliki pelanggan dari masyarakat di sekitar tokonya.
Nah menurut Yongki musabab dari tutupnya Golden Truly tidak lain dan tidak bukan adalah pandemi COVID-19. Nama peruusahaan yang kian tenggelam diperparah dengan adanya pembatasan sosial dan kondisi ekonomi yang memburuk.
"Jadi mau nggak mau susah bertahan karena cashflow-nya habis, nggak bisa bertahan lagi dia, dan kedua kalau mau bertahan kan ke depan musti punya planning lagi," terangnya.
Baca juga: 3 Fakta di Balik Tutupnya Mal Golden Truly |
Sebagai perusahaan yang sudah beropeasi puluhan tahun, ada kemungkinan sang pemilik sudah ingin 'pensiun'. Apalagi dengan kondisi saat ini.
(das/zlf)