Resep Selamatkan Ritel Biar Nggak Susul Golden Truly

Resep Selamatkan Ritel Biar Nggak Susul Golden Truly

Danang Sugianto - detikFinance
Senin, 07 Des 2020 06:00 WIB
Mal Golden Truly Tutup
Foto: Trio Hamdani
Jakarta -

Tutupnya Golden Truly menambah daftar pelaku ritel yang tutup gerai di masa Pandemi COVID-19. Jika ini berlanjut bukan tidak mungkin bakal ada lagi toko ritel yang menyusul.

Pandemi yang membatasi aktivitas masyarakat tentu sangat menghantam para perusahaan ritel. Apa lagi pusat perbelanjaan yang bergantung pada toko offline.

Lalu apakah semua perusahaan ritel harus beralih ke online untuk bertahan di masa pandemi ini?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Executive Director Retailer Services Nielsen Indonesia Yongky Susilo tak sependapat dengan pemikiran itu. Menurutnya hampir seluruh lapisan masyarakat Indonesia sebenarnya belum terlalu terbiasa untuk belanja online.

"Masyarakat menengah ke atas juga disuruh belanja online juga sebenarnya nggak bisa juga. Orang kaya itu belanja terbiasa dengan telunjuk. Dia lihat barangnya terus tinggal tunjuk, terus bawa pulang barangnya," ucapnya saat dihubungi detikcom, Minggu (6/12/2020).

ADVERTISEMENT

Selain itu, toko belanja offline juga masih memiliki kelebihan yakni pengalaman berbelanja. Yongki mencontohkan ada pelayananan di dalam toko offline yang terkadang sangat menentukan pelanggan berbelanja.

Toko online juga menurut Yongki masih sangat kecil. Porsi pangsa pasar toko online masih sekitar 4% dari total pangsa pasar ritel. Itu pun menurutnya karena terbantu dengan obral promosi diskon.

"Jadi hanya mengandalkan diskon. Coba kalau diskon itu berhenti. Terus online itu sebenarnya banyaknya produk dari China. Jadi ada COVID-19 ini juga kena," terangnya.

Lalu apa saran Yongki? Baca di halaman berikutnya.

Oleh karena itu menurutnya berpindah ke online secara utuh bukan pilihan yang bijak bagi perusahaan ritel offline. Yongki menyarankan perusahaan ritel membuka omni channel yakni gabungan dari toko offline dan online.

Yongki juga menyarankan para perusahaan ritel memanfaatkan media sosial untuk melakukan penawaran produk melalui live streaming. Tujuannya untuk bisa tetap berhubungan dengan pelanggan yang takut keluar di masa pandemi.

"Jadi pegawainya di department store disuruh live streaming pakai jadwal, jam segini untuk alat rumah tangga, jam segini sepatu, atau by permintaan. Nah di Indonesia ini terlambat untuk dikembangkan, harusnya sudah bisa," tuturnya.



Simak Video "Mal Golden Truly Gunung Sahari Tutup!"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads