Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto merespons hal tersebut. Merespons peringatan itu, Agus memastikan perombakan AJCEP ini akan tetap memposisikan Indonesia pada kerjasama yang positif.
"Memang Jepang ini sudah mitra lama, tapi kita harus tingkatkan komunikasi dan hubungan tersebut, tidak hanya di perdagangan, tapi juga investasi. Nah investasi ini, Jepang sudah melihat, dan mereka akan tingkatkan investasi ke Indonesia. Dengan adanya perjanjian ini akan menambah nilai positif dan nilai tambah ke Indonesia," jawab Agus.
Meski tak memberikan penjelasan rinci, Agus berjanji dampak protokol perombakan AJCEP ini akan memberikan hasil yang positif bagi Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian juga bagaimana korelasinya yang positif bagi perjanjian dagang dengan Jepang ini, intinya dengan perjanjian kita ini harus ada benefit. Dan benefitnya adalah kita bisa mempunyai nilai tambah khususnya untuk devisa dan nilai ekspor kita ke Jepang," ujar Agus.
Sebelumnya, Bima juga meminta Agus untuk bisa melakukan diplomasi dengan Jepang agar AJCEP ini juga berperan sebagai fasilitas yang memudahkan ekspor Indonesia. Agus pun mengiyakan permintaan itu.
"Mengenai kekuatan bagaimana kita bisa melakukan diplomasi, kami akan manfaatkan itu, berkaitan dengan kebutuhan misalnya Jepang 30% energi dari batu bara dan gas. Ini kita sebagai produsen batu bara dan juga gas, ini akan kita manfaatkan," pungkas Agus.
(zlf/zlf)